Bagaimana Cara Kita Untuk Memitigasi Risiko Pasar Modal?
Pakai Uang Dingin dan Gunakan Cut Loss – Memakai uang dingin saat mengelola risiko investasi adalah cara yang cukup efektif. Maksud dari uang dingin adalah dana yang tidak Anda gunakan dalam waktu dekat. Selain itu solusi akhir dalam menghadapi risiko investasi yakni dengan menerapkan cut loss,
Apa Itu risiko pasar?
Ajaib.co.id – Market risk atau risiko pasar adalah salah satu hal yang tidak dapat dihindari. Selalu ada risiko yang mungkin akan terjadi dalam setiap tindakan yang dilakukan. Dalam melakukan investasi, kita perlu mengetahui tentang risiko ini agar bisa bersiap untuk menghadapinya.
- Menurut Wikipedia, pengertian risiko pasar adalah suatu risiko yang muncul akibat menurunnya nilai suatu investasi yang disebabkan adanya pergerakan pada faktor-faktor pasar.
- Jadi, risiko ini merupakan kemungkinan kerugian finansial yang disebabkan oleh pergerakan pasar,
- Pergerakan pasar ini tidak dapat diprediksi secara pasti.
Para ahli hanya dapat melakukan analisa-analisa terhadap faktor-faktor pemicu yang terjadi. Maka, sebelum potensi kerugian akibat risiko pasar ini benar-benar terjadi, kamu bisa melakukan beberapa langkah pencegahan untuk memperkecil risiko.
Apakah mitigasi risiko itu penting?
Setiap instrumen investasi pasti memiliki risiko yang berbeda-beda yang harus kamu pahami dengan baik agar kamu bisa mempersiapkan strategi untuk menghadapi hal tersebut. Karena itu, kamu perlu menyusun strategi mitigasi risiko yang baik agar investasi kamu tetap dapat memberikan keuntungan yang optimal.
- Berbicara terkait investasi, mitigasi risiko adalah hal penting yang tidak boleh dilupakan investor agar investasi menjadi lebih aman dan menguntungkan.
- Pemahaman terkait mitigasi risiko ini sangat penting terutama untuk investor pemula yang baru memasuki dunia investasi.
- Hal ini karena setiap investasi pasti memiliki risiko sehingga investor membutuhkan strategi untuk menangani risiko tersebut.
Akan tetapi, masih banyak investor yang tidak memahami hal ini dengan baik sehingga menghadapi berbagai masalah selama berinvestasi. Karena itu, yuk kita bahas apa itu mitigasi risiko dan menyusun strategi mitigasi risiko yang baik agar investasi anda menjadi semakin menguntungkan.
- Mitigasi risiko menjadi sangat penting terutama bagi investor pemula yang masih dalam proses belajar bagaimana melakukan manajemen investasi yang baik.
- Mitigasi risiko ini merupakan salah satu bagian penting dalam manajemen investasi untuk melihat apakah investasi anda sudah direncanakan dengan baik atau tidak.
Dalam investasi, setiap instrumen memiliki risiko yang berbeda-beda. Artinya sebagai investor anda harus melakukan analisis mendalam untuk setiap instrumen yang akan anda pilih. Tapi sebelum itu, sudahkah anda paham apa itu mitigasi risiko dalam investasi? Kalau belum mari kita bahas secara mendalam melalui artikel di bawah ini.
Bagaimana Schroders bisa melindungi konsumen di pasar modal?
Implementasi GCG di Pasar Modal Diperkuat untuk Memitigasi Risiko – SWA.co.id P enerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam setiap industri sangat diperlukan demi menunjang keberlanjutan bisnis di masa depan. Banyaknya kasus hukum yang menimpa emiten membuat banyak pihak mendesak ditegakkannya praktik good corporate governance (GCG) di pasar modal.Oleh karena itu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memacu para pelaku usaha terkait industri pasar modal untuk meningkatkan praktik GCG.
Hoesen, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK, mengatakan penguatan GCG di pasar modal adalah pembahasan penting. Isu GCG, sambung dia, sebenarnya sudah jadi bahasan penting di tataran global dan beberapa negara di Asia termasuk Indonesia. Hal ini dipicu dampak krisis moneter yang melanda dunia lebih dari 2 dekade terakhir khususnya 1997-1998 dan 2007-2008.
Dalam sebuah kajian OECD yang terbit pada 2019 dikatakan bahwa krisis keuangan bisa disebabkan adanya kelemahan dan kegagalan dalam penerapan tata kelola perusahaan. “Kelemahan tersebut terlihat dari gagalnya penerapan model manajemen risiko perusahaan dalam mengantisipasi kedatangan krisis.
Juga bisa terjadi karena lemahnya internal kontrol atas penyajian laporan keuangan, pemahaman perusahaan atas inherence risk pada berbagai instrumen portofolio yang kurang memadai serta penerapan remunerasi dan insentif yang kurang transparan,” jelas Hoesen dalam seminar virtual bertajuk Penguatan Tata Kelola di Pasar Modal di Jakarta pada Kamis, (18/3/2021).
Penerapan praktik GCG sangat mendesak karena posisi perusahaan-perusahaan Indonesia yang tercatat di bursa masih kalah jauh dibanding peer -nya di ASEAN. Berdasarkan hasil penilaian ASEAN Corporate Governance Scorecard pada 2019 yang merupakan penilaian tata kelola tingkat ASEAN, dari 100 perusahaan Indonesia listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dinilai, hanya terdapat 10 perusahaan yang masuk dalam daftar ASEAN Aset Class atau memilki skor di atas 97,5.
- Akan tetapi dari 10 perusahaan itu belum ada yang masuk dalam top 20 berdasarkan penilaian ASEAN Corporate Governance Scorecard itu,” tambah Hoesen.
- Berkaca dari kondisi tersebut maka diperlukan adanya penguatan dalam implementasi GCG di perusahaan.
- GCG diharapkan membantu perusahaan menjadi standar kualitas atau menjaga standar kualitas produk dan jasa yang tinggi.
Beroperasi lebih efisien, meningkatkan akses ke permodalan, berkinerja baik, mengurangi risiko dan melindungi terjadinya mismanagement, Hal ini pada akhirnya akan membuat perusahaan lebih akuntable dan transparan sehingga dapat menarik minat investor untuk berinvestasi.
- Di samping itu penerapan GCG yang juga memberi perlindungan terhadap investor.
- Sebab pelaksanaan GCG mengurangi risiko mismanagement baik oleh pengurus maupun pengendali perusahaan Melindungi Investor Di acara yang sama, CEO Schroders Indonesia, Michael Tjoajadi, mengatakan bahwa aturan itu juga bisa menjadi landasan untuk melindungi konsumen di pasar modal.
Dengan adanya jutaan investor yang terwakili dalam single investor identification (SID) baru, maka diperlukan aturan Tata Kelola yang Baik. Oleh karena itu kehadiran aturan OJK itu menjadi suatu langkah penting dan baik dari otoritas untuk bisa melindungi investor ritel ini.
- Arena kita tentunya tidak ingin investor ritel ini saat masuk ke pasar modal kemudian alami kerugian yang mereka tidak sangka dan melihat bahwa regulator tidak melindungi mereka.
- Nanti mungkin mereka tidak berani masuk lagi ke investasi,” jelas dia dalam virtual seminar LPPI itu.
- Investor juga dilindungi dari praktik-praktik kotor dan licik dari perusahaan-perusahaan yang hanya ingin mengeruk keuntungan sendiri.
“Kita bisa lihat banyak perusahaan public yang dulu kalau mau jadi perusahaan publik begitu mudah kemudian keluar jadi perusahaan privat lagi. Tetapi dengan POJK ini semua sudah diatur, bagaimana perusahaan publik kalau ingin kembali privat sudah dikatakan dalam POJK, mana yang boleh minta menjadi perusahaan tertutup kembali,” tutur Michael.
- Samsul Hidayat, Direktur Eksekutif Asosiasi Emiten Indonesia, mengatakan bahwa perbaikan GCG pada emiten dari tahun ke tahun ini secara bertahap terus dilakukan.
- Arena kalau bicara GCG maka kita bicara soal keberlanjutan dan menjamin keberlanjutan,” kata dia.
- Implementasi GCG akan membuat emiten punya bisnis yang lebih baik ke depannya, karena GCG adalah proses struktur yang diterapkan dalam perusahaan dan ini terus diterapkan OJK agar emiten bisa meningkatkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan pemangku kepentingan lainnya.
www.swa.co.id : Implementasi GCG di Pasar Modal Diperkuat untuk Memitigasi Risiko – SWA.co.id