Bagaimana Penerapan Sistem Padat Modal Dalam Kegiatan Produksi?

Bagaimana Penerapan Sistem Padat Modal Dalam Kegiatan Produksi
bagaimana penerapan sisitem padat modal dalam kegiatan produksi

  • Bagaimana penerapan sistem padat modal dalam kegiatan produksi?
  • Jawaban :
  • Sistem padat modal adalah sistem produksi yang lebih mengutamakan modal-modal seperti mesin, jadi untuk memproduksi sebuah produk, produsen lebih cenderung menggunakan mesin-mesin canggih dari pada menggunakan tenaga manusia.

Sistem Industri padat modal merupakan industri yang dibangun dengan modal yang besar dan didukung oleh teknologi yang tinggi. Industri padat modal termasuk industri dasar atau industri hulu seperti mesin, logam dasar, industri elektronik. Industri padat modal merupakan industri yang pada proses produksinya cenderung menekankan dan tergantung pada penggunaan mesin-mesin dibandingkan dengan tenaga kerja manusia, dan pada umumnya digunakan dalam proses produksi perusahaan-perusahaan besar.

  1. Akan tetapi manusia sebagai penguasa teknologi adalah kunci dari sistem industri padat modal ini Jadi sistem Industri padat modal sangat bergantung pada keahlian Sumber Daya Manusianya.
  2. Jarang terjadi industri padat modal bangkrut karena ada perubahan harga di pasar.
  3. Akan tetapi industri ini akan hancur, jika tidak ada Sumber Daya Manusia berkualitas yang mampu mengembangkan teknologi karena teknologi adalah kunci utama untuk keberhasilan pada industri padat modal.

Untuk mempelajari lebih jauh tentang permasalahan ekonomi makro dan mikro dapat dipelajari pada link berikut ini : Dan untuk mengetahui manfaat dalam mempelajari ilmu ekonomi ini dapat dilihat pada link berikut ini : Kode Soal : 10.12.1

  1. Kelas ; X (2 SMA)
  2. Mata Pelajaran : Ekonomi
  3. Kategori : ilmu Ekonomi dan Permasalahannya
  4. Kata Kunci ; Masalah ekonomi, Masalah pokok,

: bagaimana penerapan sisitem padat modal dalam kegiatan produksi

Apa yang dimaksud dengan kegiatan produksi padat modal?

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Padat modal merupakan industri yang dibangun dengan modal besar dan didukung dengan teknologi tinggi. Industri padat modal termasuk industri dasar atau indutri hulu seperti mesin, logam dasar, industri elektronik.

  1. Industri padat modal merupakan indutri yang dalam proses produksinya cendrung menekankan dan tergantung pada penggunaan mesin-mesin dibandingkan dengan penggunaan tenaga kerja manusia.
  2. Industri ini menggunakan teknologi tinggi.
  3. Industri padat modal industri yang hanya dijalankan oleh perusahaan besar.

Sedangkan perusahaan kecil atau rumah tangga jarang atau bahkan tidak dapat menjalankan industri seperti indutri padat karya. Di kalangan para perencana dan pelaksana seperti perusahaan industri besar yang padat modal merupakan alat untuk pertumbuhan industri dan ekonomi yang tinggi.

Dalam penggunaan industri padat modal penghematan energi bagi industri merupakan kata kunci untuk menghasilkan efesiensi perusahaan. Dalam negara yang sedang berkembang seperti Indonesia biasanya teknik produksi yang sering digunakan atau cocok ialah teknik produksi padat karya. Kerena di negara berkembang lebih banyak tersedia faktor produksi tenaga kerja manusia.

Sebaliknya untuk negara maju biasanya teknik produksi yang digunakan adalah teknik produksi padat modal, karena dianggap negara tersebut lebih banyak terdapat modal daripada tenaga kerja dan tenaga kerja relatif lebih mahal harganya.

Apa yang dimaksud dengan padat modal?

Industri padat modal adalah industri yang dalam produksinya cenderung lebih menekankan penggunaan mesin daripada penggunaan tenaga manusia dan membuat mereka bergantung padanya. Industri ini menggunakan teknologi tinggi. Industri padat modal dijalankan semata-mata oleh perusahaan-perusahaan bangsawan.

Apa yang dimaksud dengan padat modal dan padat karya?

Padat karya adalah suatu skala kegiatan produksi dimana jumlah faktor produksi tenaga kerja lebih besar dibanding faktor produksi modal. Padat modal adalah suatu kegiatan produksi dimana jumlah faktor produksi modal lebih besar dibanding faktor produksi tenaga kerja.

Apakah yang dimaksud dengan industri padat modal capital intensive?

Bahan Ajar Pengantar Ekonomi Mikro

  • Lampiran 2. Bahan Ajar
  • BAHAN AJAR (Hand Out)
  • Bahan kajian : Pengantar Ekonomi Mikro
  • SKS : 3
  • Program Studi : Ekonomi Pembangunan
  • Fakultas : Ekonomi
  • Minggu ke : 7 – 8
  • Kode :
  • Learning Outcomes (Capaian Pembelajaran) Bahan Kajian terkait KKNI
  • Mahasiswa memahami dan mampu menganalisis perilaku perusahaan yang memaksimalkan keuntungan, proses produksi dan Biaya
  • Materi :
  • Perilaku perusahaan yang memaksimalkan keuntungan, Proses produksi dan Biaya

Perusahaan mayoritas merupakan perusahaan yang profit-oriented yang bertujuan untuk mencari laba. dalam tulisan ini kami akan memaparkan bagaimana perilaku atau keputusan yang dibuat oleh perusahaan dalam memaksimalkan keuntungan. Produksi adalah suatu proses untuk mengkombinasikan, mentransformasikan dan mengubah input menjadi output.

Perusahaan beragam dalam hal ukuran dan organisasi internalnya, tapi semuanya memiliki input dan mengolahnya menjadi barang-barang yang dibutuhkan masyarakat. Produksi Tidak Terbatas pada Perusahaan Aktivitas produksi dan produktif tidak terbatas pada perusahaan bisnis swasta saja, rumah tangga juga terlibat dalam mengolah faktor-faktor produksi (tenaga kerja, modal, energi, SDA, dĺl) menjadi hal-hal yang bermanfaat.

Perusahaan bisnis swasta dipisahkan dari produsen lain, seperti rumah tangga dan pemerintah. Suatu perusahaan (firm) berdiri ketika seseorang / kelompok orang memutuskan untuk memproduksi barang atau jasa untuk memenuhi persepsi permintaan. Perusahaan terlibat dalam produk, yaitu mengolah input menjadi output karena mereka bisa menjual produk mereka lebih tinggi daripada biaya produksinya.

  1. PERILAKU PERUSAHAAN YANG MEMAKSIMALKAN LABA
  2. Semua perusahaan harus mengambil beberapa keputusan dasar untuk mencapai hal yang kita asumsikan sebagai laba utama mereka-keuntungan maksimum.
  3. Ada tiga keputusan yang harus diambil oleh semua perusahaan, yang meliputi:
  1. Berapa banyak output yang akan ditawarkan (kuantitas produk)
  2. Bagaimana memproduksi output itu (teknik/teknologi produksi apa yang akan digunakan)
  3. Berapa banyak tiap input yang diminta
  • KEUNTUNGAN DAN BIAYA EKONOMIS
  • Kita mengasumsikan bahwa perusahaan menjalankan bisnis untuk mencetak laba (keuntungan) dan bahwa perilaku perusahaan diarahkan oleh tujuan pemaksimalan laba.
  • Laba atau keuntungan (Profit) adalah perbedaan antar penerimaan total dan biaya total.
  • Laba = penerimaan total – biaya total

Penerimaan (revenue) total adalah jumlah yang diterima dari penjualan produk. Nilainya sama dengan jumlah unit yang terjual (q) dikali harga yang diterima per unit (p). Biaya (cost) total kurang bisa didefinisikan secara langsung. Kita mendefinisikan biaya total disini dengan memasukkan; biaya yang sudah dikeluarkandan dan biaya oportunitas total dari semua input atau factor produksi.

  1. Biaya yang sudah dikeluarkandan (out of pocket cost) kadang-kadang disebut juga dengan biaya ekplisit atau biaya akuntansi.
  2. Biaya oportunitas sering disebut dengan biaya implisit.

Biaya ekonomis meliputui biaya peluang total dari segala input. Istilah laba mulai sekarang berarti keuntungan (profit) ekonomis. Jadi bila kita katakana laba = penerimaan total – biaya total, yang sebenarnya dimaksudkan adalah Keuntungan ekonomis = penerimaan total – biaya ekonomis total Alasan kita memperhitungkan biaya oportunitas adalah karena kita tertarik menganalisis perilaku perusahaan dari sudut pandang investor potensial atau pesaing baru potensial.

Jika saya berpikir hendak membeli suatu perusahaan, atau saham di suatu perusahaan, atau memasuki sutu industri sebagai perusahan baru, saya perlu memperhatikan biaya total dari produksi itu. Sebagai contoh, jika suatu perusahaan keluarga mempekerjakan tiga anggota keluarga tapi tidak member mereka upah, masih ada satu biaya: biaya oportunitas tenaga kerja itu.

Dalam mengevaluasi bisnis dari sisi luarnya, biaya ini harus ditambahkan. Biaya oportunitas yang terpenting yang dimasukkan dalam biaya ekonomis adalah biaya oportunitas modal. Cara kita memperlakukan biaya oportunitas modal adalah menambahkan tingkat penghasilan normal (normal rate f return) sebagai bagian dari biaya ekonomis.

Tingkat penghasilan normal ketika seseorang memutuskan untu memulai suatu perusahaan, orang itu harus menggunakan sumber daya. Untuk mengoperasikan suatu perushaan manufaktur kita perlu pabrik dna beberapa peralatan. Untuk memulai membuka sebuah restoran, kita perlu membeli panggangan, oven, meja, kursi, dan seterusnya.

Dengan kata lain, kita harus berinvestasi dalam modal. Untuk memulai suatu bisnis internet, kita perlu situs, beberapa peralatan computer, beberapa software, dan desain situs web. Investasi seperti ini memerlukan sumber daya yang tetap terikat dengan perusahaan sepanjang perusahaan itu masih beroperasi.

You might be interested:  Siapakah Yang Dimaksud Dengan Aparatur Pajak Atau Fiskus?

Bahkan perusahaan yang telah lama beropersi harus terus berinvestasi. Pabrik dan peralatan bisa usang dan harus diganti. Perushaan yang memutuskan untuk berekspansi harus memasukkan modal baru. Hal ini penting bagi perusahaan perseorangan, di mana sumber daya langsung datang dari pemilik sendiri, maupun untuk suatu korporasi, di mana sumber daya yang dibutuhkan untuk investasi datang dari pemegang saham.

Tingkat penghasilan (rate of return) adalah arus pendapatan bersih tahunan yang dihasilkan oleh suatu investasi dinyatakan sebagai presentase dari investasi total. Sebagia contoh, jika seseorang menanamkan investasi $ 100.000 dalam modal untuk memulai restoran kecil dan restoran itu menghasilkan aliran dana $ 15.000tiap tahun, kita katakan proyek ini memiliki “tingkat penghasilan” 15 persen.

Adan kita menyebut tigkat penghasilan sebagai hasil investasi. Tingkat penghasilan normal (normsl rate of return) adalah tingkat yang cukup memadai untuk membuat pemilik atau investor tetap puas. Jika tingkat penghasilan turun dibawah normal, akan sulit atau mustahil bagi para manajer untuk menggalang sumber daya yang dibutuhkan untuk membeli modal baru.

Pemilik perusahaan itu akan menerima tingkat penghasilan yang lebih rendah daripada yang bisa mereka terima di tempat lain dalam perekonomian, dan mereka tidak akan punya isentif untuk berinvestasi dalam perusahaan tersebut. Jika perusahaan memiliki penerimaan yang cukup mantap dan masa depan terlihat aman, tingkat penghasilan normal nilainya sangat dekat dengan tingkat bunga obligasi pemerintah yang bebas risikio.

Saya pasti tidak akan membuat para investor tetap tertarik pada perusahaan saya jika saya tidak membayar mereka dengan tingkat penghasilan yang setara dengan obligasi korporasi atau obligasi pemerintah yang bebas risiko. Jika perusahaan saya solid dan kondisi perekonomian mantap, saya mungkin harus membayar tingkat yang jauh lebih tinggi.

Akan tetapi, jika perusahaan saya berada dalam industry yang sangat spekulatif dan masa depan perekonomian tidak menentu, saya mungkin harusmembayar tingkat penghasilan yang jauh lebih besar lagi agar pemilik saham saya tetap senang. Sebagai ganti mengambil risiko seperti itu mereka kan berharap adanya penghasilan yang lebih tinggi.

Tingkat penghasilan yang normal dianggap sebagai bagian biaya total suatu bisnis. Menambahkan tingkat penhasilan normal pada biaya total memiliki implikasi penting: Ketika suatu perusahaan menghasilkan persis sama dengan tingkat penghasilan normal, perusahaan itu menghasilkan laba nol. Jika tingkat laba positif, perusahaan menghasilkan tingkat penghasilan atas modal yang berada diatas normal KEPUTUSAN JANGKA PENDEK DIBANDINGKAN DENGAN JANGKA PANJANG Keputusan yang diambil oleh suatu perusahaan, berapa banyak akan diproduksi, bagaimana memproduksi, dan input apa yang diminta, semuanya mempertimbangkan waktu.

Jika suatu perusahaan memutuskan bahwa perusahaan itu ingin melipatgandakan atau melipattigakan outputnya., perusahaan itu perlu waktu mengatur pendanaan, menggunakan jasa arsitek dan kontraktor, dan membangun suatu pabrik baru. Perencanaan ekspansi besar perlu waktu bertahun-tahun.

  1. Sementara itu, perusahaan itu harus memutuskan beberapa banyak akan diproduksi dalam kendala pabrik yang lama.
  2. Jika suatu perusahaan memutuskan untuk keluar dari suatu bisnis, perlu waktu untuk mengatur cara keluar yang teratur.
  3. Mungkin ada kewajiban kontrak yang harus dipenuhi, peralatan yang kan dijual, dan seterusnya.

Sekali lagi, perusahaan harus memutuskan apa yang akan dilakukan sementara waktu. Jangka pendek (Short run) didefinisikan: (1) suatu skala tetap (atau factor produksi tetap) dan (2) tidak ada yang masuk atau keluar dari industri itu. Pertama, jangka pendek didefinisikan sebagai jangka waktu di mana beberapa factor produksi membuat mereka terkunci pada skala operasi saat ini.

  • Edua, perusahaan baru tidak bisa masuk ke dalam dan perusahaan lama tidak bisa keluar dari suatu industry dalam jangka pendek.
  • Perusahaan mungkin membatasi operasinya, tapi mereka masih terkekang dalam beberapa biaya, mekipun mereka mungkin sedang dalam proses keluar dari bisnis.
  • Dalam jangka panjang (long run), tidak ada faktor produksi yang tetap.

Perusahaan bisa merencanakan untuk tiap tingkat output yang mereka inginkan. Mereka bisa menggandakan atau melipattigakan output, misalnya. Disamping itu perusahaan baru bisa memulai operasi (memasuki industri), dan perusahaan yang ada bisa keluar dari bisnis (keluar dari industri).

Tidak ada aturan pasti yang memperinci berapa lama jangka pendek itu sebenarnya. Intinya hanyalah bahwa perusahaan membuat dua jenis keputusan : keputusan yang mengatur operasi harian perusahaan itu dan keputusan yang melibatkan perencanaan strategis jangka panjang. Kadang keputusan penting bisa diimplementasikan dalam kurun waktu mingguan, tapi sering pula prose situ perlu waktu bertahun-tahun.

DASAR DASAR KEPUTUSAN: HARGA PASAR OUTPUT, TEKNOLOGI YANG TERSEDIA,DAN HARGA INPUT Seperti yang telah kita bahas sebelumnya,tiga keputusan fundamental suatu perusahaan di ambil dengan tujuan memaksimalkan laba atau keuntungan.karena laba sama dengan penerimaan total dikurangi biaya totaltiap perusahaan perlu tahu berapa biaya produksi produknya dan berapa banyak produk yang bisa dijual pada tingkat itu.untuk mengetahui berapa banyak biaya produksi suatu barang atau jasa,kita perlu menggunakan teknik produsi yang tersedia dan tentang harga input yang di perlukan.dasar pengambilan keputusan: pertama harga pasar output,kedua teknik produksi yang tersedia,ketiga harga input.harga output menentukan penerimaan potensial.teknik yang tersedia memberi tahu berapa banyak biaya yang diperlukan,dan harga input memberi tahu berapa banyak biaya.teknik produksi yang tersedia dan harga input menentukan biaya.

PROSES PRODUKSI Produksi adalah proses mengkombinasikan dan mengolah input ke dalam output. Teknologi produksi adalah hubungan kuantitas antara input dan output. Kuantitas suatu input dibutuhkan untuk memproduksi tiap jasa atau barang tertentu. Teknologi padat karya ( labor intensive) adalah teknologi yang sangat mengandalkan tenaga manusia,bukan modal.

Teknologi padat modal ( capital-intensive) adalah teknologi yang mengandalkan modal, bukan tenaga manusia. Suatu perusahaan akan memilih teknologi yang paling cocok untuk meminimalkan biaya produksi. Bagi perusahaan dengan penawaran tenaga kerja murah, tapi sedikit modal, metode yang optimal yaitu teknologi padat karya.

  1. Sedangkan perusahaan dengan upah tinggi dan biaya tenaga kerja tinggi memiliki intensif untuk mensubtitusi tenaga kerja dan menggunakan teknik yang lebih padat modal.
  2. FUNGSI PRODUKSI: PRODUK TOTAL, PRODUK MARJINAL, DAN PRODUK RATA- RATA Fungsi produk atau fungsi produk total adalah pernyataan angka atau matematis tentang hubungan antara input dan output.

Fungsi ini memperlihatkan unit produk total sebagai fungsi unit –unit input.

  1. Produk Marjinal dan Hukum Hasil yang Menurun
  2. Produk marjinal yaitu output tambahan yang dihasilkan dengan menggunakan satu unit input tertentu atau lebih, ceteris paribus.
  3. Hukum hasil yang menurun menyatakan bahwa setelah suatu titik tertentu, ketika unit tambahan suatu input variable ditambahkan pada input tetap, produk marjinal input variable menurun.

Produk marjinal yang makin menurun selalu terjadi pada jangka pendek (suatu jangka waktu dimana beberapa faktor produksi tetap membatasi perusahaan). Hal ini berarti tiap perusahaan merasakan makin lama makin sulit meningkatkan output begitu mendekati kapasitas produksi.

  • Analisis Benefit and Cost Rasio
  • Analisis Usaha Budidaya Ikan Di Danau Maninjau
  • Tabel 1. Analisis Biaya Usaha Budidaya Ikan Danau Maninjau
  • Indikator
  • Nilai
  • Produktifitas Lahan/ m2
  • Rp 308.279,76
  • Cost/m2
  • Rp 192.749,84
  • Profit /m2
  • Rp 160.883,45
  • BC Rasio
  • 1,82

Dilihat dari nilai BC sebesar 1,82 artinya usaha budidaya ikan di Danau Maninjau menguntungkan dengan keuntungan 1,82 kali dari biaya yang dikeluarkan oleh petani budidaya ikan. Hal ini juga mengindikasikan bahwa usaha budidaya ikan di danau Maninjau layak diusahakan dan memberikan keuntungan dari aspek finansial.

Hal ini tentu saja akan memberikan keuntungan bagi petani keramba jaring apung dan dapat meningkatkan kesejahteraan petani, khususnya masayarakat sekitar danau maninjau. Danau maninjau memiliki potensi yang besar untuk pengembangan budidaya ikan. Hal ini disebabkan karena danau yang cukup luas, dan masyarakat juga sudah lama melakukan kegiatan usaha budidaya ikan.

Disamping itu tingginya permintaan akan ikan segar yang berasal dari berbagai daerah baik di dalam maupun luar provinsi Sumatera Barat juga turut menjadi faktor pendorong pengembangan budidaya iakn tersebut. : Bahan Ajar Pengantar Ekonomi Mikro

You might be interested:  Manfaat Yang Didapat Warga Saat Tertib Membayar Pajak?

Bagaimana pengaruh bertambahnya industri padat modal terhadap tingkat pengangguran?

Padat modal merupakan industri yang dibangun dengan modal besar dan didukung dengan teknologi tinggi. Industri padat modal merupakan industri yang dalam proses produksinya cendrung menekankan dan tergantung pada penggunaan mesin-mesin dibandingkan dengan penggunaan tenaga kerja manusia.

  • Arena industri padat modal banyak didukung oleh teknologi modern atau robot dalam setiap pengerjaannya, sehingga tenaga manusia akan cenderung jarang digunakan dan bahkan akan tergantikan.
  • Hal tersebut akanberdampakpada bertambahnya pengangguran.
  • Dengan begitu, jawaban yang tepat adalah A.
  • Padat modal merupakan industri yang dibangun dengan modal besar dan didukung dengan teknologi tinggi.

Industri padat modal merupakan industri yang dalam proses produksinya cendrung menekankan dan tergantung pada penggunaan mesin-mesin dibandingkan dengan penggunaan tenaga kerja manusia. Karena industri padat modal banyak didukung oleh teknologi modern atau robot dalam setiap pengerjaannya, sehingga tenaga manusia akan cenderung jarang digunakan dan bahkan akan tergantikan.

Mengapa modal sangat diperlukan dalam kegiatan produksi?

3. Faktor Modal – Kegiatan produksi tidak akan berjalan tanpa modal. Karena pembiayaan ini dibutuhkan untuk membeli bahan mentah produk, membayar perawatan alat produksi serta menggaji pekerja yang membantu menciptakan produk. Jika modal tidak ada, tidak mungkin ada operasional produksi.

Diantara padat karya dan padat modal manakah yang paling baik untuk mengembangkan negara kita ini?

Industri yang baling baik untuk mengembangkan negara Indonesia adalah industri padat karya. Pembahasan Industri padat karya adalah industri pengolahan sumber daya alam yang melibatkan banyak tenaga kerja minimal 200 orang. Jenis industri ini meliputi industri makanan, minuman, tembakau, tekstil, pakaian jadi, kulit dan barang kulit, alas kaki, mainan anak, dan furniture.

Mengapa di Indonesia untuk menghasilkan barang dan jasa sebaiknya digunakan cara produksi yang bersifat padat karya?

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Perbaikan jalan merupakan salah bentuk pekerjaan padat karya Padat karya merupakan kegiatan pembangunan proyek yang lebih banyak menggunakan tenaga manusia jika dibandingkan dengan tenaga mesin, Menggunanakan tenaga manusia dalam jumlah besar. Tujuan utama dari program padat karya adalah untuk membuka lapangan kerja bagi keluarga-keluarga miskin atau kurang mampu yang mengalami kehilangan penghasilan atau pekerjaan tetap.

Proyek padat karya merupakan program pemerintah melalui bappenas untuk memberi lapangan kerja terutama yang kehilangan pekerjaan pada masa sulit. Menurut Habibi pengembangan industri padat karya sangat tepat karena karena pada saat ini di Indonesia banyak melimpahnya sember daya manusia yang tidak berketrampilan.

Sehingga dapat menggurangi angka pengangguran, Salah satu contoh bentuk dari pekerjaan padat karya adalah pekerjaan kontruksi seperti perbaikan jalan, saluran, dan sebagainya. Yang selama ini jarang atau tidak mungkin dimasuki oleh pekerjaan perempuan,

Mengapa negara maju membangun industri padat modal?

Padat Karya vs Padat Modal Padat karya merupakan kegiatan pembangunan proyek yang lebih banyak menggunakan tenaga manusia jika dibandingkan dengan tenaga mesin. Tujuannya adalah untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat miskin atau kurang mampu yang kehilangan penghasilan atau pekerjaan tetap.

Proyek padat karya merupakan program pemerintah melalui bappenas untuk memberi lapangan kerja terutama yang kehilangan pekerjaan pada masa sulit. Padat modal merupakan industri yang dibangun dengan modal besar dan didukung dengan teknologi tinggi. Industri padat modal termasuk industri dasar atau indutri hulu seperti mesin, logam dasar, industri elektronik.

Industri padat modal merupakan indutri yang dalam proses produksinya cendrung menekankan dan tergantung pada penggunaan mesin-mesin dibandingkan dengan penggunaan tenaga kerja manusia, karena menggunakan teknologi tingggi. Dalam negara berkembang, biasanya teknik produksi yang sering digunakan adalah padat karya, karena di negara berkembang lebih banyak tersedia faktor produksi tenaga kerja manusia.

Sebaliknya untuk negara maju biasanya teknik produksi yang digunakan adalah padat modal, karena di negara maju lebih banyak terdapat modal daripada tenaga kerja, selain itu harga tenaga kerja relatif lebih mahal. Padat modal biasanya dilandaskan pada keinginan mencapai tingkat produksi yang optimum dengan biaya produksi per unit yang rendah yang membuat harga jual menjadi murah.

Dengan mengandalkan teknologi, produktivitas kerja tetap tinggi dan stabil, serta kualitas produk dapat dipertanggungjawabkan. Kendala utama dari pemilihan padat modal adalah investasi dan modal awal yang amat tinggi, namun itu bisa diatasi dengan pinjaman.

Di Indonesia, pemerintah lebih menekankan kepada perusahaan untuk menggunakan industri Padat Karya daripada Padat Modal agar sumber daya manusia dapat terserap. Di lain pihak, perusahaan juga tidak mau menggaji terlalu banyak tenaga kerja karena hal itu bisa merugikan sehingga mereka lebih memilih menggunakan Padat Modal.

Hal itu sebenarnya tidak merugikan orang-orang yang memiliki keahlian di suatu bidang dalam industri tersebut, tetapi hal itu dapat merugikan orang-orang dengan keahlian seadanya. Walau Indonesia lebih cocok menggunakan industri padat karya, namun investasi yang masuk ke Indonesia sudah mengarah ke Padat Modal.

Industri padat modal juga diperlukan untuk menjaga daya saing serta mendukung pertumbuhan industri dan ekonomi yang tinggi. Negara berkembang akan bertransformasi dari industri primer ke industri sekunder. Sedangkan negara maju akan bertransformasi dari industri sekunder ke industri tersier. Pemerintah mengakui meski investasi saat ini lebih kepada padat modal namun sektor labour intensive atau padat karya tetap dijaga, karena sektor ini merupakan penyerap tenaga kerja besar.

Saat ini realisasi investasi pada padat modal sebesar 60 persen dan padat karya sebesar 38,1 persen dari total realisasi investasi tahun lalu. Rendahnya investasi pada padat karya membuat penyerapan tenaga kerja rendah. Industri Padat Modal masih diperkenankan selama mampu memberi daya serap ekonomi terhadap tenaga kerja.

Industri yang mampu menggenjot pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah industri yang mampu mengatasi penggangguran dan kemiskinan. Industri Padat Karya merupakan industri yang mampu menyerap tenaga kerja. Namun, investasi di Indonesia saat ini lebih banyak didominasi oleh industri padat modal non-tradable yang hanya menyerap sedikit tenaga kerja dan membuka peluang lebih banyak lagi barang impor masuk ke Indonesia.

Oleh karena itu, pemerintah diharapkan membuka peluang investasi untuk industri padat karya yang mampu menghasilkan komoditas. Pilihan padat karya atau padat modal tidak lepas dari di mana industri tersebut akan diterapkan. Bila di negara tersebut belum didukung oleh Sumber Daya Manusia yang ahli dan melek tekonologi, maka lebih cocok untuk menerapkan industri Padat Karya.

Mengapa Indonesia harus menerapkan padat karya?

Pemerintah telah membuat berbagai kebijakan untuk mengatasi masalah kemiskinan yang ada di Indonesia. Salah satunya adalah kebijakan Padat Karya (Cash for Work). Padat Karya adalah pengolahan sumber daya manusia untuk bekerja di lapangan pekerjaan yang dibuat oleh pemerintah, hususnya pemerintah daerah.

  1. Sedangkan di bidang industri juga digunakan istilah yang sama untuk menyerap tenaga kerja dengan cara ini yaitu industri Padat Karya dan industri Padat Modal.
  2. Untuk industri Padat Modal lebih membesarkan biaya operasionalnya daripada industri Padat Karya yang lebih memperbanyak tenaga kerja.
  3. Di Indonesia sendiri pemerintah lebih menekankan kepada perusahaan untuk menggunakan tipe industri Padat Karya daripada Padat Modal agar sumber daya alam dapat terserap.

Di lain pihak, perusahaan juga tidak mau menggaji terlalu banyak tenaga kerja karena hal itu bisa merugikan dan membuat bangkrut sehingga mereka lebih memilih menggunakan Padat Modal. Hal itu sebenarnya tidak merugikan orang- orang yang memiliki keahlian di suatu bidang dalam industri tersebut, tetapi hal itu sangat merugikan orang-orang dengan kapasitas kemampuan seadanya yang dalam tanda kutip merupakan sumber daya terbanyak yang diusahakan pemerintah untuk diterima perusahaan-perusahaan tersebut.

Tujuan utama pembuatan kebijakan ini ialah memberdayakan masyarakat yang menganggur sehingga mereka dapat menghidupi keluarganya. Kebijakan Padat Karya sebenarnya diperuntukkan kepada masyarakat yang tidak bisa bekerja di pedesaan maupun perkotaan dikarenakan ketidakmampuannya untuk berkompetisi mendapatkan pekerjaan, sehingga mereka mempunyai kemungkinan menganggur.

Sebagai wujud dukungan pemerintah terhadap investasi padat karya yang dinilai dapat mengatasi masalah pengangguran di Indonesia, pemerintah melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rl meluncurkan program investasi padat karya. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengumumkan adanya pembangunan 16 pabrik baru padat karya seperti alas kaki hingga tekstil, periode setahun ke depan.

  • Pembangunan 16 pabrik baru ini sedikitnya membutuhkan penyerapan tenaga kerja sampai 123.000 orang.
  • Program investasi padat karya dimaksudkan untuk dapat mengkomunikasikan kepada publik dan investor bahwa realisasi investasi padat karya berperan penting dalam mengurangi angka pengangguran.
  • Sektor industri pengolahan merupakan penyumbang terbesar terhadap nilai PDRB Provinsi Banten yaitu sebesar 49 persen.
You might be interested:  Dibawah Ini Yang Merupakan Definisi Musik Modal Adalah?

Namun demikian, sektor ini memiliki ketergantungan terhadap bahan baku impordan pemasaran ekspor sehingga ketika terjadi fluktuasi kurs dolar Amerika akan mengalami resiko penurunan nilai usaha serta berdampak pada aspek ketenagakerjaan. Potensi pengembangan dan peningkatakan investasi di Provinsi Banten masih sangat terbuka luas, antara lain optimalisasi realisasi investasi baru pada 19 kawasan industri, kawasan strategis nasional Bojonegara-Merak-Cilegon dan Jabodetabekjur.

Untuk memacu minat investasi pada kawasan potensial tersebut, masih diperlukan dukungan infrastruktur wilayah memadai, seperti infastruktur jalan, sumberdaya air, dan energi. Infrastruktur sarana prasarana transportasi meliputi rencana pembangunan jalan tol Serang- Panimbang sepanjang 83 kilometer dan reaktivasi jalur rel kereta api Rangkasbitung-Labuan dan Saketi- Malingping-Bayah.

Pemenuhan kebutuhan air baku melalui pembangunan infrastruktur Bendung Karian dan Bendung Sindangheula, sedangkan suplai energi melalui pembangunan pembangkit listrik baruyaitu PLTU Jawa-7 berkapasitas 2 x 1.000 MW, disamping beberapa PLTU yang sudah berusaha.

program ini menjadi momentum kebangkitan daya saing perekonomian daerah dalam mendukung perwujudan kemandirian ekonomi nasional dengan menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi domestik Kegiatan penanaman modal sektor industri padat karya harus didukung oleh berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat, daerah, dan stakeholder terkait.

Ini menunjukan bahwa investasi industri padat karya merupakan bagian program pemerintah Diketahui, Berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) yang diterima oleh Badan Koordininasi Penanaman Modal (BKPM) Per Januari-Desember tahun 2019 nilai investasi untuk Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai 1,868 Juta US$ dengan 2.569 proyek atau 28,02 Triliun Rupiah.

Mengapa industri padat karya dapat mengurangi jumlah pengangguran?

Industri padat karya merupakan jenis industri yang banyak menggunakan tenaga manusia dalam aktivitas produksinya. Semakin banyak tenaga kerja yang terserap dalam industri, maka akan semakin mengurangi tingkat pengangguran. Contoh industri padat karya adalah industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, serta industri kulit dan barang kulit.

Apa perbedaan antara industri padat karya dan industri padat modal?

Industri padat modal, yaitu industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya besar untuk kegiatan operasion maupun pembangunannya. Sedangkan industri padat karya adalah industri yang lebih dititik beratkan pada sejumlah besar tenaga kerja atau pekerja dalam pembangunan serta pengoperaaiannya.

Mengapa industri perhotelan dikatakan pada modal dan padat karya?

Industri hotel tergolong industri yang padat modal serta padat karya yang artinya dalam pengelolaannya memerlukan modal usaha yang besar dengan tenaga pekerja yang banyak pula.

Apa saja yang termasuk industri padat karya?

Kemenperin: Industri Padat Karya Diprioritaskan Jumat, 26 Juli 2013 Sumber : Bisnis Indonesia JAKARTA-Pemerintah mempertimbangkan kemudahan bagi industri manufaktur padat karya atau labour intensive dalam mendapatkan insentif yang dinilai mampu memberikan dampak berganda bagi perkembangan industri lainnya.Menteri Perindustrian M.S Hidayat mengatakan dalam rapat bersama menteri bidang ekonomi dengan Bank Indonesia, Gubernur BI mengusulkan industri manufaktur padat karya akan dipertimbangkan untuk diberikan kemudahan dalam memperoleh insentif.”Kebijakan memberikan insentif itu ada, jadi misalnya ada relaksasi tax holiday yang bisa dipertimbangkan,” kata Hidayat di kantor Kementerian Perindustrian, Kamis (25/7).Hidayat memberi contoh, untuk mendapatkan insentif berupa tax holiday, investor harus berinvestasi sebesar Rp1 triliun.

Namun, bila ada sektor manufaktur labour intensive dengan nilai investasi dibawah Rp1 triliun, hal itu bisa dipertimbangkan. “Misalnya industri yang memberikan nilai tambah serta industri hulu, itu akan dipertimbangkan.”Atas usul tersebut, lanjut Hidayat, pihaknya sangat menyambut baik. Adapun beberapa contoh industri yang dimaksud dengan labour intensive seperti industri padat karya yang meliputi industri tekstil, alas kaki, dan furnitur.Kemudian, industri yang membawa teknologi dan memberikan multiplier effect kepada industri lainnya bahkan menumbuhkan industri baru.

“Industri padat karya harus dipertahankan. Dengan diberikan kemudahan, di harapkan bisa membuat bertahan. Industri ini sangat besar dampaknya, banyak juga pekerjanya,” ujar Hidayat.Menurutnya, usulan untuk memberikan pertimbangan pemberian insentif tersebut sudah bisa mulai direalisasikan dalam waktu dekat.

  1. Pemerintah rencananya akan fokus mempertahankan kinerja empat sektor industri untuk menjaga ekonomi Indonesia bisa tetap tumbuh di atas 6% pada 2013.Sektor industri tersebut adalah industri besi baja, industri makanan minuman, industri petrokimia, dan industri elektronik.
  2. Hidayat menjelaskan empat industri ini harus tetap tumbuh di tengah tren perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia.Industri makanan minuman dan industri elektronik dianggap penting sebagai sektor yang mampu menyerap banyak tenaga kerja.

Adapun industri besi baja dan industri petrokimia adalah sektor industri yang memiliki dampak berganda (multiplier effect) pada sektor industri lain.Selain relaksasi persyaratan pemberian tax holiday, pemerintah juga menyiapkan insentif khusus untuk sektor industri tertentu.

Namun, Hidayat tidak menyebutkan secara spesifik insentif apa saja yang sedang dipertimbangkan pemerintah.PERTUMBUHAN MANUFAKTURDalam kesempatan rapat bersama itu, pemerintah yang diwakili lima menteri dengan Bank Indonesia tersebut juga berdiskusi mengenai kesepakatan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi tidak ku rang dari 6%, setelah dikoreksi menjadi 6,2 % beberapa waktu lalu.Namun, meski target pertumbuhan ekonomi kembali dikoreksi menjadi tidak kurang dari 6%, Hidayat optimistis pertumbuhan industri manufaktur bisa tetap mencapai angka 6,5% seperti yang sudah ditargetkan.Untuk pertumbuhan ekonomi sendiri, pemerintah bertekad untuk bisa menjaganya pada angka 6%-6,3%.

“Kami mereview inflation rate, perlambatan pertumbuhan yang sekarang ditargetkan tidak kurang dari 6%. Sekarang ini berdasarkan perspektif exchange rate sudah 6%,” ujarnya.Adapun cara yang akan dilakukan untuk mencapai target pertumbuhan industri manufaktur sekitar 6,5% adalah dengan mendorong investasi, konsumsi domestik, dan ekspor.Menurutnya, ekspor memang sedang menurun, namun hanya untuk ekspor bahan komoditas.

  1. Sementara itu ekspor hasil industri, khususnya untuk barang-barang labour intensive, pihaknya optimis ekspor akan meningkat.
  2. Saya optimistis, ekspor industri di luar bahan baku market-nya meningkat.”Selain itu, lanjutnya, pihaknya akan mengawal investasi-investasi yang bernilai besar, namun sangat tinggi impornya.

Misalnya saja industri petrokimia, industri baja dan logam. Impor masing-masing industri tersebut rata-rata sebesar Rp9 miliar. “Saya optimistis apabila seluruh yang saya lakukan ini dikawal oleh berbagai pihak agar investasi jalan,” tegasnya. Awalnya pemerintah menargetkan pertumbuhan industri manufaktur tahun ini mencapai 7,14 %, lebih tinggi 5,7 % dari realisasi tahun lalu yang sebesar 6,75%.

Apa itu intensitas faktor produksi?

Intensitas faktor produksi menunjukkan perbandingan relatif antara faktor produksi yang digunakan dalam suatu proses produksi.

Apa yang dimaksud faktor produksi modal dan berikan contohnya?

Jelaskan apa yang dimaksud dengan faktor produksi berikan contohnya 1. Faktor produksi alam Faktor produksi alam atau sumber daya alam adalah semua kandungan alam yang dapat digunakan dalam proses produksi. Contoh : tanah, air, udara, tumbuh-tumbuhan, hewan dan lain sebagainya.2. Faktor produksi tenaga kerja Faktor produksi tenaga kerja merupakan pelaksana dalam kegiatan produksi.

  1. Pada umumnya faktor produksi tenaga kerja dapat dikelompokkan berdasarkan sifat kerja dan kualitas hasil kerja.
  2. Faktor produksi alam dan tenaga kerja disebut faktor produksi asli.3.
  3. Faktor produksi modal Pengertian dari faktor produksi modal adalah semua hasil produksi manusia yang akan digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa.

Contoh ; uang, mesin, alat pertanian, alat transportasi dan lain sebagainya. Barang-barang modal disebut juga dengan alat-alat produksi.4. Faktor produksi kewirausahaan Keberadaan faktor produksi alam, tenaga kerja, dan modal belum dapat menjamin terlaksananya suatu proses produksi, tanpa adanya pihak yang mengelolanya.

Apa yang dimaksud dengan faktor produksi modal dan contohnya?

a. Faktor Produksi Modal – Modal merujuk pada bahan baku yang digunakan sebagai komposisi barang dan jasa kebutuhan manusia. Faktor produksi modal antara lain berbagai jenis mesin, bahan bakar, peralatan, dan bahan baku. Bahan baku termasuk dalam faktor produksi usai mengalami peningkatan manfaat dibanding saat masih menjadi bahan mentah.

Apa saja yang termasuk produksi modal?

C. Faktor Produksi Modal – Untuk menjalankan kegiatan produksi, maka dibutuhkan modaln baik besar maupun kecil. Tidak hanya berupa uang, mesin – mesin pun termasuk ke faktor produksi modal. Contoh Modal : Uang pembiayaan, Mesin – mesin dll.

Apa perbedaan industri padat modal dan industri padat karya?

Industri padat modal, yaitu industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya besar untuk kegiatan operasion maupun pembangunannya. Sedangkan industri padat karya adalah industri yang lebih dititik beratkan pada sejumlah besar tenaga kerja atau pekerja dalam pembangunan serta pengoperaaiannya.