Rumusan Persamaan Dasar Akuntansi Yang Benar Untuk Mencari Modal Adalah?
1. Rumus Persamaan Dasar Akuntansi – Rumus persamaan dasar akuntansi sebenarnya cukup sederhana yaitu Harta (Aset) = Modal (Ekuitas). Pada umumnya orang mendirikan sebuah bisnis dengan mengandalkan modal sendiri atau disebut juga ekuitas. Ekuitas ini kemudian dipakai sebagian untuk membeli aset, dan sebagian lainnya disisakan dalam bentuk kas perusahaan.
- Ada kalanya suatu perusahaan akan melakukan ekspansi dan membutuhkan modal tambahan, sehingga mereka pun mengajukan utang (kewajiban) ke pihak lain seperti bank atau lembaga keuangan lainnya.
- Dengan adanya tambahan utang, rumus dasar akuntansi pun perlu dikembangkan, yakni Harta (Aset) = Utang (Kewajiban) + Modal (Ekuitas) yang kemudian dapat dijabarkan lagi menjadi Harta + Beban = Utang + Modal + Pendapatan.
Harta (Aset): Semua kekayaan baik yang berwujud maupun yang tak berwujud yang digunakan dalam kegiatan perusahaan, misalnya kas, piutang, perlengkapan, persediaan, bangunan, tanah, mesin industri, kendaraan, dan sebagainya. Kewajiban: Keharusan yang dimiliki oleh sebuah perusahaan untuk membayar kepada pihak pemberi pinjaman, misalnya utang usaha, utang dagang, utang bank, maupun utang yang diberikan pihak lain.
Ekuitas: Hak atas kepemilikan harta (aset) yang dikuasai perusahaan, misalnya saham, modal disetor, dan prive. Untuk perusahaan perorangan, ekuitas adalah modal yang dimiliki pemilik perusahaan. Untuk perusahaan perseroan, ekuitas berasal dari saham yang dikeluarkan. Sedangkan untuk perusahaan persekutuan, ekuitas berasal dari modal yang diberikan masing-masing anggota persekutuan.
Beban: Arus kas keluar yang muncul karena terjadinya penyerahan, produksi barang atau jasa, kredit, hingga aktivitas lain dalam upaya perusahaan untuk memperoleh laba. Beban dapat berupa beban sewa, beban bunga, beban gaji, dan sebagainya. Pendapatan: Arus kas masuk yang didapatkan dari hasil penjualan barang atau jasa, penyerahan barang, maupun aktivitas sejenis lainnya.
Contents
Bagaimana rumus persamaan akuntansi yang benar?
Rumus persamaan akuntansi adalah : Harta (Aktiva) = Hutang + Modal (Pasiva).
Apa itu modal dalam persamaan dasar akuntansi?
Mengenal Konsep Persamaan Dasar Akuntansi | Ekonomi Kelas 12 Seperti yang kita ketahui, dalam kegiatan akuntansi, setiap transaksi yang bersifat keuangan harus dicatat dan dilaporkan. Kegiatan ini terntunya tercermin dalam transaksi usaha. Masalahnya, bagaimana cara mencatatnya? Nah, di dalam akuntansi, ada sebuah konsep persamaan dasar akuntansi yang harus diikuti dalam melakukan pencatatan. Adapun konsep persamaan dasar akuntansi sebagai berikut:
Harta merupakan sumber daya ekonomi yang dimiliki perusahaa n. Contohnya, kas, piutang usaha, perlengkapan, peralatan, tanah, bangunan, dan lain-lain. Utang adalah kewajiban yang harus dikeluarkan perusahaan kepada pihak lain karena melakukan pinjaman.
Kedua hal ini akan memengaruhi besarnya modal. Jika pendapatan naik, maka modal akan naik. Sementara jika biaya naik, modal akan turun.
Nah, supaya lebih mudal, kita coba contoh berikut yuk! Pada tanggal 1 Desember 2017, Ny. Fira mendirikan sebuah salon kecantikan “Salon Paras”. Berikut adalah berbagai transaksi yang terjadi pada salon tersebut selama 1 bulan:
Pada tanggal 1 Desember, Ny. Fira menyerahkan uang tunai sebesar Rp20.000.000,00 sebagai setoran modalnya. Tanggal 1 Desember, Ny. Fira membeli peralatan salon, seperti kursi, alat pengering rambut, dan alat keriting rambut seharga Rp10.000.000,00 secara tunai. Tanggal 5 Desember, Ny. Fira membeli perlengkapan salon berupa bahan pembersih kulit, bahan make up, bahan pewarna rambut, shampo, dan sebagainya, seharga Rp4.000.000,00 secara kredit, Dalam waktu 2 minggu, Salon Paras telah mendapat langganan cukup banyak. Sebagai promosi, mereka diberi kelonggaran membayar dalam waktu beberapa minggu, Jumlah tagihan kepada para pelanggan hingga tanggal 15 Desember berjumlah Rp1.500.000,00. Tanggal 20 Desember, Ny. Fira membayar utang atas pembelian perlengkapan salon tanggal 5 Desember sebesar Rp2.000.000,00. Tanggal 21 Desember, Ny. Fira menyewa sebuah rumah untuk tempat usahanya, Pada hari itu, sewa rumah dibayar sebesar Rp 300.000,00 pada bulan Desember. Perusahaan membayar gaji para pegawai salon bulan Desember sebesar Rp450.000,00. Pada akhir Desember, pembayaran diterima sebesar Rp 700.000,00 dari para pelanggan yang telah menerima jasa salon kecantikan hingga tanggal 15 Desember. Selama 2 minggu terakhir bulan Desember, Salon Paras telah memberikan jasanya kepada sejumlah pelanggan yang bernilai Rp3.800.000,00. Pada hari ini, tagihan dikirimkan kepada para pelanggan. Pada akhir bulan Desember, biaya listrik dan air dibayar masing-masing sebesar Rp250.000,00 dan Rp150.000,00. Persediaan perlengkapan salon yang masih tersisa pada tanggal 31 Desember berjumlah Rp3.000.000,00.
Pada tanggal 31 Desember, Ny. Fira mengambil uang untuk keperluan pribadi sebesar Rp 600.000,00. Coba kamu buat tabelnya. Bisa nggak, RG Squad? Hayo, bagian kiri (Harta) harus sama dengan bagian kanan (Utang dan Modal). Kalau sudah, coba bandingkan dengan tabel berikut: Gimana ? Ada yang salah? Coba cari tahu kesalahanmu, kira-kira apa yang menyebabkan kamu salah? Kalau kamu benar semua, selamat! Berarti kamu sudah berhasil! Yuk, share hasilnya di kolom komentar! Kalau kamu ingin mempelajari materi ekonomi lainnya sambil nonton video beranimasi? Langsung aja daftar ! Referensi Alam S.2016.
Apa rumus persamaan dasar?
1. Rumus Persamaan Dasar Akuntansi – Rumus persamaan dasar akuntansi sebenarnya cukup sederhana yaitu Harta (Aset) = Modal (Ekuitas). Pada umumnya orang mendirikan sebuah bisnis dengan mengandalkan modal sendiri atau disebut juga ekuitas. Ekuitas ini kemudian dipakai sebagian untuk membeli aset, dan sebagian lainnya disisakan dalam bentuk kas perusahaan.
Ada kalanya suatu perusahaan akan melakukan ekspansi dan membutuhkan modal tambahan, sehingga mereka pun mengajukan utang (kewajiban) ke pihak lain seperti bank atau lembaga keuangan lainnya. Dengan adanya tambahan utang, rumus dasar akuntansi pun perlu dikembangkan, yakni Harta (Aset) = Utang (Kewajiban) + Modal (Ekuitas) yang kemudian dapat dijabarkan lagi menjadi Harta + Beban = Utang + Modal + Pendapatan.
Harta (Aset): Semua kekayaan baik yang berwujud maupun yang tak berwujud yang digunakan dalam kegiatan perusahaan, misalnya kas, piutang, perlengkapan, persediaan, bangunan, tanah, mesin industri, kendaraan, dan sebagainya. Kewajiban: Keharusan yang dimiliki oleh sebuah perusahaan untuk membayar kepada pihak pemberi pinjaman, misalnya utang usaha, utang dagang, utang bank, maupun utang yang diberikan pihak lain.
- Ekuitas: Hak atas kepemilikan harta (aset) yang dikuasai perusahaan, misalnya saham, modal disetor, dan prive.
- Untuk perusahaan perorangan, ekuitas adalah modal yang dimiliki pemilik perusahaan.
- Untuk perusahaan perseroan, ekuitas berasal dari saham yang dikeluarkan.
- Sedangkan untuk perusahaan persekutuan, ekuitas berasal dari modal yang diberikan masing-masing anggota persekutuan.
Beban: Arus kas keluar yang muncul karena terjadinya penyerahan, produksi barang atau jasa, kredit, hingga aktivitas lain dalam upaya perusahaan untuk memperoleh laba. Beban dapat berupa beban sewa, beban bunga, beban gaji, dan sebagainya. Pendapatan: Arus kas masuk yang didapatkan dari hasil penjualan barang atau jasa, penyerahan barang, maupun aktivitas sejenis lainnya.
Bagaimana rumus persamaan dasar akuntansi brainly?
Jawaban: Rumus Persamaan Dasar Akuntansi sebenarnya cukup sederhana yaitu Harta (Aset) = Modal (Ekuitas).
7 Apa rumus persamaan akuntansi?
KOMPAS.com – Persamaan akuntansi atau persamaan dasar akuntansi diperlukan dalam pencatatan transaksi keungan. Rumusan persamaan dasar akuntansi adalah harta sama dengan penjumlahan utang plus modal (harta = utang + modal). Secara sederhana, rumus persamaan dasar akuntansi adalah bagaimana pencatatan dilakukan dengan memerhatikan keseimbangan (balance) antara sisi debit dan kredit.
- Persamaan dasar akuntansi bisa memberikan gambaran lebih detail tentang jumlah aset perusahaan, utang, dan modal perusahaan dalam periode akuntansi tertentu.
- Selain itu, persamaan dasar akuntansi juga digunakan untuk melakukan pembukuan sederhana oleh perusahaan.
- Persamaan dasar akuntansi merupakan suatu konsep dasar yang harus dikenal oleh para ahli ekonomi atau calon akuntan.
Baca juga: Apa Itu Merger Perusahaan: Definisi, Manfaat, jenis, dan Contohnya Dikutip dari American Institute of Certified Public Accountants, akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisarian dengan beberapa cara tertentu. Pencatatan diukur dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian umum yang bersifat keuangan termasuk menafsirkan hasil dan meringkas dengan cara ukuran fiskal. shutterstock.com Rumusan persamaan dasar akuntansi Pencatatan akuntansi adalah sangat vital bagi keberlangsungan perusahaan. Dari catatan akuntansi, maka bisa diketahui apakah perusahaan menghasilkan untung atau tidak. Akuntansi adalah mencatat secara detail arus kas, nilai aset, jumlah kewajiban atau utang, besaran modal, dan keuntungan atau kerugian yang didapat.
Apakah aset dan modal itu sama?
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai perusahaan dan diharapkan dapat menghasilkan keuntungan ekonomi pada masa depan. Contohnya adalah gedung yang dipakai untuk kegiatan operasi perusahaan sehari-hari. Sedangkan, Modal secara konsepnya adalah utang perusahaan kepada pemilik.
Apakah kas dan modal itu sama?
Modal bisa bertambah dengan setoran awal, pendapatan, dan investasi dari pemegang saham. Dapat berkurang jika ada beban dan prive Sedangkan kas adalah uang yang sudah menjadi harta dalam perusahaan. Kas juga bisa bertambah dan berkurang. Jika dapat pendapatan atau setoran modal, kas bertambah.
Bagaimana rumus untuk menghitung ekuitas suatu perusahaan?
Cara Menghitung Ekuitas Pemegang Saham: 9 Langkah (dengan Gambar) Ekuitas pemegang saham ( shareholders’ equity ) pada intinya mencerminkan jumlah aset perusahaan yang tidak didanai oleh utang atau pinjaman. Jika Anda adalah akuntan pemula, untuk berinvestasi maupun membeli saham perusahaan, Anda perlu mengetahui cara menghitung ekuitas pemegang saham.
- Dalam akuntansi, ekuitas pemegang saham membentuk satu dari tiga persamaan dasar untuk metode pembukuan double-entry : aset = liabilitas + ekuitas pemegang saham,
- Bagi investor, cara ini dapat digunakan untuk menghitung nilai bersih suatu perusahaan dengan cepat sehingga keputusan investasi yang kritis dapat dibuat.
Bacalah langkah-langkah berikut untuk mempelajari metode termudah dan terefisien dalam menghitung ekuitas pemegang saham.
- 1 Tentukan apakah metode ini dapat digunakan. Untuk dapat menggunakan metode ini, Anda membutuhkan angka aset total ( total asset ) dan liabilitas total ( total liabilities ) suatu perusahaan. Jika perusahaan target adalah perusahaan tertutup, data ini cukup sulit didapatkan tanpa keterlibatan langsung pihak manajemen. Namun, jika perusahaan yang diteliti adalah perusahaan terbuka, data ini akan terlihat di bagian neraca ( balance sheet ) pada laporan keuangan perusahaan.
- Jika Anda mencari informasi ini pada perusahaan terbuka, cobalah cari di laporan keuangan terbaru perusahaan yang tersedia di situs internet perusahaan atau situs Bursa Efek Indonesia.
- 2 Dapatkan nilai aset total perusahaan. Rumus untuk menghitung aset total adalah aset jangka panjang ( long term asset ) ditambah aset lancar ( current asset ). Perhitungan ini menyertakan semua kepemilikan perusahaan, mulai dari kas, setara kas, tanah sampai peralatan produksi.
- Aset jangka panjang merupakan nilai peralatan, properti, dan aset modal yang digunakan selama lebih dari satu tahun, dikurangi penyusutan.
- Aset lancar adalah semua piutang, persediaan dalam proses, persediaan, atau kas. Dalam terminologi akuntansi, semua aset perusahaan yang dimiliki kurang dari 12 bulan dianggap sebagai aset lancar.
- Jumlahkan tiap kategori (aset jangka panjang dan aset lancar) terlebih dahulu untuk menemukan nilai masing-masing kemudian jumlahkan keduanya untuk memperoleh nilai aset total perusahaan.
- Sebagai contoh, sebuah perusahaan dengan total aset lancarnya Rp535.000.000 (kas Rp135.000.000 + investasi jangka pendek Rp60.000.000 + piutang Rp85.000.000 + persediaan Rp225.000.000 + Asuransi dibayar di muka Rp30.000.000) dan aset jangka panjang Rp75.000.000 (investasi saham Rp60.000.000 + asuransi Rp15.000.000). Tambahkan keduanya untuk memperoleh nilai Rp535.000.000 + Rp75.000.000, yaitu nilai aset total Rp610.000.000.
- 3 Hitunglah nilai liabilitas total perusahaan. Layaknya aset total perusahaan, rumus liabilitas total adalah liabilitas jangka panjang ( long term liabilities ) ditambah liabilitas lancar ( current liabilities ). Liabilitas adalah semua uang yang harus dibayarkan kepada kreditor, misalnya pinjaman bank, utang dividen, dan utang usaha.
- Liabilitas jangka panjang adalah semua utang pada neraca yang jatuh tempo lebih dari satu tahun.
- Liabilitas lancar adalah kumulatif total dari utang usaha, utang gaji, dan semua utang yang jatuh tempo dalam waktu kurang dari satu tahun.
- Jumlahkan tiap kategori (liabilitas jangka panjang dan lancar) terlebih dahulu untuk memperoleh nilai masing-masing kemudian tambahkan keduanya untuk mendapatkan nilai liabilitas total.
- Sebagai contoh, perusahaan memiliki total liabilitas lancar Rp165.000.000 (utang usaha Rp90.000.000 + utang gaji Rp10.000.000 + utang bunga Rp15.000.000 + utang pajak Rp5.000.000 + bagian lancar dari utang wesel Rp45.000.000) dan utang jangka panjang sebanyak Rp305.000.000 (utang wesel Rp100.000.000 + pinjaman bank Rp40.000.000 + hipotek Rp80.000.000 + utang pajak ditangguhkan Rp85.000.000). Tambahkan kedua nilai tersebut untuk mendapatkan nilai Rp165.000.000 + Rp305.000.000, yaitu nilai liabilitas total Rp470.000.000.
- 4 Hitunglah ekuitas pemegang saham. Kurangkan nilai total aset dengan nilai total liabilitas untuk mendapatkan nilai ekuitas pemegang saham. Pada dasarnya, perhitungan ini hanya penyusunan ulang dari rumus akuntansi dasar: aset = liabilitas + ekuitas pemegang saham’ menjadi ekuitas pemegang saham = aset – liabilitas,
- Melanjutkan contoh di atas, kurangkan saja nilai aset total (Rp610.000.000) dengan nilai liabilitas total (Rp470.000.000) untuk memperoleh Ekuitas pemegang saham Rp140.000.000.
Iklan
- 1 Tentukan apakah metode ini bisa digunakan. Informasi yang dibutuhkan adalah bagian ekuitas pemegang saham perusahaan pada neraca atau jurnal setara di buku besar. Jika perusahaan target adalah perusahaan terbuka, laporan keuangan perusahaan dapat diperoleh di internet. Namun, jika perusahaan target adalah perusahaan tertutup, informasi ini sulit diperoleh tanpa bantuan langsung dari manajemen perusahaan.
- Jika Anda mencari informasi ini pada perusahaan terbuka, cobalah cari di laporan keuangan terbaru perusahaan yang tersedia di situs internet perusahaan atau situs Bursa Efek Indonesia.
- 2 Hitung modal saham ( share capital ) perusahaan. Modal saham terkadang disebut dengan pendanaan ekuitas ( equity financing ), modal saham adalah modal yang diterima perusahaan dari penjualan saham. Pendapatan dari penjualan saham preferen ( preferrend stock ) dan saham biasa ( common stock ) dianggap sebagai modal saham.
- Angka yang digunakan untuk menghitung modal saham adalah harga jual saham, bukan nilai pasarnya saat ini. Hal ini dikarenakan modal saham mencerminkan uang yang secara nyata diterima perusahaan dari penjualan saham.
- Sebagai contoh, sebuah perusahaan memiliki modal saham sebesar Rp200.000.000 yang berasal dari saham biasa dan Rp100.000.000 yang berasal dari saham preferen. Modal saham secara keseluruhan adalah Rp300.000.000.
- Pada beberapa kasus, informasi ini dapat dilaporkan secara terpisah sebagai saham biasa, saham preferen, modal disetorkan melebihi nilai par ( paid-in capital in excess of par atau tambahan setoran modal). Tambahkan saja semua komponen ini untuk memperoleh nilai modal saham.
- 3 Verifikasi laba ditahan ( retained earnings ) bisnis. Laba ditahan adalah laba total perusahaan yang tersedia setelah membayar semua kewajibannya. Laba ditahan kemudian diinvestasikan kembali di dalam perusahaan. Pada sebagian besar kasus, laba ditahan memiliki porsi pada ekuitas pemegang saham yang lebih besar dibandingkan komponen lain.
- Laba ditahan pada umumnya dinyatakan perusahaan dalam satu nilai. Pada contoh ini, nilainya adalah Rp50.000.000.
- 4 Konfirmasikan konfirmasikan nilai saham treasury di neraca perusahaan. Saham treasury adalah semua saham yang diterbitkan perusahaan dan kemudian dibeli kembali dalam buyback saham. Selain itu, saham treasury juga termasuk saham yang tidak pernah dijual ke publik.
- Layaknya laba ditahan, nilai saham treasury umumnya tidak perlu dihitung. Pada contoh ini, nilainya cukup Rp15.000.000.
- 5 Hitunglah ekuitas pemegang saham. Tambahkan modal saham ke laba ditahan dan kemudian kurangkan dengan saham treasury untuk menghitung ekuitas pemegang saham.
- Melanjutkan contoh sebelumnya, kita menambahkan modal saham (Rp300.000.000) ke laba ditahan (Rp50.000.000) dan kurangi dengan saham treasury Rp15.000.000 untuk memperoleh nilai ekuitas pemegang saham Rp335.000.000.
Iklan
- Sering kali ekuitas pemegang saham disebut juga sebagai ekuitas pemilik ( owner’s equity ), ekuitas pemilik saham ( stockholders’ equity ), atau nilai bersih perusahaan ( net worth ). Semua nama ini dapat dipergantikan.
- Istilah modal saham ( share capital ) dapat pula digunakan untuk merujuk kepada ekuitas pemegang saham sehingga mudah tertukar dengan fungsinya yang lain (merujuk kepada nilai dibayarkan melalui penjualan saham biasa dan preferen). Periksa sumber Anda untuk memastikan nilai apa yang dirujuk.
- Selalu perhatikan perubahan aturan akuntansi. Perubahan dalam klasifikasi aset dan liabilitas akan menyebabkan revisi perhitungan ekuitas pemegang saham perusahaan. Sebagai contoh, pada tahun 2006 aturan memberlakukan penyertaan tunjangan pensiun ke dalam neraca sehingga meningkatkan nilai liabilitas pada hampir semua perusahaan.
Iklan Artikel ini disusun bersama, Jonathan DeYoe adalah Penasihat Keuangan dan CEO Mindful Money, layanan perencanaan keuangan dan pendapatan pensiun komprehensif yang berbasis di Berkeley, California. Dengan lebih dari 25 tahun pengalaman sebagai penasihat keuangan, Jonathan adalah pembicara dan penulis buku terlaris “Mindful Money: Simple Practices for Reaching Your Financial Goals and Increasing Your Happiness Dividend”.
Jonathan memiliki gelar BA dalam Filsafat dan Studi Keagamaan dari Montana State University-Bozeman. Dia belajar Analisis Keuangan di CFA Institute dan mendapatkan gelar Certified Private Wealth Advisor (CPWA®) dari The Investments & Wealth Institute. Dia juga mendapatkan kredensial Investasi Terakreditasi Fidusia (AIF®) dari Fi360.
Jonathan pernah ditampilkan di New York Times, Wall Street Journal, Money Tips, Mindful Magazine, dan Business Insider. Artikel ini telah dilihat 73.305 kali. Daftar kategori: Halaman ini telah diakses sebanyak 73.305 kali. : Cara Menghitung Ekuitas Pemegang Saham: 9 Langkah (dengan Gambar)
5 Bagaimanakah fungsi rumus persamaan dasar akuntansi dalam suatu transaksi?
Fungsi Persamaan Dasar Akuntansi – Persamaan Dasar Akuntansi atau PDA dibuat dengan tanpa sebuah fungsi keuangan yang jelas. Fungsi utama dari sebuah persamaan dasar akuntansi yaitu untuk mengubah harta serta kekayaan milik perusahaan akibat setiap transaksi yang telah dilakukan. Nantinya persamaan dasar akuntansi bisa membantu menghitung berapa dana yang telah dikeluarkan perusahaan dalam satu periode akuntansi.
- Dalam kata lain, persamaan dasar akuntansi berfungsi untuk menghitung posisi keuangan dalam perusahaan.
- Adanya persamaan dasar akuntansi juga mendorong gaya bekerja yang transparan dan meminimalisir penyalahgunaan dana korupsi.
- Sehingga pengeluaran serta pemasukan perusahaan bisa dicatat dengan sangat baik.
Dalam memahami manfaat dari akuntansi, buku berjudul Mahir Akuntansi: Belajar Cepat Akuntansi Biaya & Akuntansi Manajemen oleh Temy Setiawan akan sangat membantu kamu karena berisi berbagai ringkasan mengenai pemahaman materi akuntansi biaya dan manajemen.
Bagaimana rumus untuk menghitung ekuitas suatu perusahaan?
Cara Menghitung Ekuitas Pemegang Saham: 9 Langkah (dengan Gambar) Ekuitas pemegang saham ( shareholders’ equity ) pada intinya mencerminkan jumlah aset perusahaan yang tidak didanai oleh utang atau pinjaman. Jika Anda adalah akuntan pemula, untuk berinvestasi maupun membeli saham perusahaan, Anda perlu mengetahui cara menghitung ekuitas pemegang saham.
- Dalam akuntansi, ekuitas pemegang saham membentuk satu dari tiga persamaan dasar untuk metode pembukuan double-entry : aset = liabilitas + ekuitas pemegang saham,
- Bagi investor, cara ini dapat digunakan untuk menghitung nilai bersih suatu perusahaan dengan cepat sehingga keputusan investasi yang kritis dapat dibuat.
Bacalah langkah-langkah berikut untuk mempelajari metode termudah dan terefisien dalam menghitung ekuitas pemegang saham.
- 1 Tentukan apakah metode ini dapat digunakan. Untuk dapat menggunakan metode ini, Anda membutuhkan angka aset total ( total asset ) dan liabilitas total ( total liabilities ) suatu perusahaan. Jika perusahaan target adalah perusahaan tertutup, data ini cukup sulit didapatkan tanpa keterlibatan langsung pihak manajemen. Namun, jika perusahaan yang diteliti adalah perusahaan terbuka, data ini akan terlihat di bagian neraca ( balance sheet ) pada laporan keuangan perusahaan.
- Jika Anda mencari informasi ini pada perusahaan terbuka, cobalah cari di laporan keuangan terbaru perusahaan yang tersedia di situs internet perusahaan atau situs Bursa Efek Indonesia.
- 2 Dapatkan nilai aset total perusahaan. Rumus untuk menghitung aset total adalah aset jangka panjang ( long term asset ) ditambah aset lancar ( current asset ). Perhitungan ini menyertakan semua kepemilikan perusahaan, mulai dari kas, setara kas, tanah sampai peralatan produksi.
- Aset jangka panjang merupakan nilai peralatan, properti, dan aset modal yang digunakan selama lebih dari satu tahun, dikurangi penyusutan.
- Aset lancar adalah semua piutang, persediaan dalam proses, persediaan, atau kas. Dalam terminologi akuntansi, semua aset perusahaan yang dimiliki kurang dari 12 bulan dianggap sebagai aset lancar.
- Jumlahkan tiap kategori (aset jangka panjang dan aset lancar) terlebih dahulu untuk menemukan nilai masing-masing kemudian jumlahkan keduanya untuk memperoleh nilai aset total perusahaan.
- Sebagai contoh, sebuah perusahaan dengan total aset lancarnya Rp535.000.000 (kas Rp135.000.000 + investasi jangka pendek Rp60.000.000 + piutang Rp85.000.000 + persediaan Rp225.000.000 + Asuransi dibayar di muka Rp30.000.000) dan aset jangka panjang Rp75.000.000 (investasi saham Rp60.000.000 + asuransi Rp15.000.000). Tambahkan keduanya untuk memperoleh nilai Rp535.000.000 + Rp75.000.000, yaitu nilai aset total Rp610.000.000.
- 3 Hitunglah nilai liabilitas total perusahaan. Layaknya aset total perusahaan, rumus liabilitas total adalah liabilitas jangka panjang ( long term liabilities ) ditambah liabilitas lancar ( current liabilities ). Liabilitas adalah semua uang yang harus dibayarkan kepada kreditor, misalnya pinjaman bank, utang dividen, dan utang usaha.
- Liabilitas jangka panjang adalah semua utang pada neraca yang jatuh tempo lebih dari satu tahun.
- Liabilitas lancar adalah kumulatif total dari utang usaha, utang gaji, dan semua utang yang jatuh tempo dalam waktu kurang dari satu tahun.
- Jumlahkan tiap kategori (liabilitas jangka panjang dan lancar) terlebih dahulu untuk memperoleh nilai masing-masing kemudian tambahkan keduanya untuk mendapatkan nilai liabilitas total.
- Sebagai contoh, perusahaan memiliki total liabilitas lancar Rp165.000.000 (utang usaha Rp90.000.000 + utang gaji Rp10.000.000 + utang bunga Rp15.000.000 + utang pajak Rp5.000.000 + bagian lancar dari utang wesel Rp45.000.000) dan utang jangka panjang sebanyak Rp305.000.000 (utang wesel Rp100.000.000 + pinjaman bank Rp40.000.000 + hipotek Rp80.000.000 + utang pajak ditangguhkan Rp85.000.000). Tambahkan kedua nilai tersebut untuk mendapatkan nilai Rp165.000.000 + Rp305.000.000, yaitu nilai liabilitas total Rp470.000.000.
- 4 Hitunglah ekuitas pemegang saham. Kurangkan nilai total aset dengan nilai total liabilitas untuk mendapatkan nilai ekuitas pemegang saham. Pada dasarnya, perhitungan ini hanya penyusunan ulang dari rumus akuntansi dasar: aset = liabilitas + ekuitas pemegang saham’ menjadi ekuitas pemegang saham = aset – liabilitas,
- Melanjutkan contoh di atas, kurangkan saja nilai aset total (Rp610.000.000) dengan nilai liabilitas total (Rp470.000.000) untuk memperoleh Ekuitas pemegang saham Rp140.000.000.
Iklan
- 1 Tentukan apakah metode ini bisa digunakan. Informasi yang dibutuhkan adalah bagian ekuitas pemegang saham perusahaan pada neraca atau jurnal setara di buku besar. Jika perusahaan target adalah perusahaan terbuka, laporan keuangan perusahaan dapat diperoleh di internet. Namun, jika perusahaan target adalah perusahaan tertutup, informasi ini sulit diperoleh tanpa bantuan langsung dari manajemen perusahaan.
- Jika Anda mencari informasi ini pada perusahaan terbuka, cobalah cari di laporan keuangan terbaru perusahaan yang tersedia di situs internet perusahaan atau situs Bursa Efek Indonesia.
- 2 Hitung modal saham ( share capital ) perusahaan. Modal saham terkadang disebut dengan pendanaan ekuitas ( equity financing ), modal saham adalah modal yang diterima perusahaan dari penjualan saham. Pendapatan dari penjualan saham preferen ( preferrend stock ) dan saham biasa ( common stock ) dianggap sebagai modal saham.
- Angka yang digunakan untuk menghitung modal saham adalah harga jual saham, bukan nilai pasarnya saat ini. Hal ini dikarenakan modal saham mencerminkan uang yang secara nyata diterima perusahaan dari penjualan saham.
- Sebagai contoh, sebuah perusahaan memiliki modal saham sebesar Rp200.000.000 yang berasal dari saham biasa dan Rp100.000.000 yang berasal dari saham preferen. Modal saham secara keseluruhan adalah Rp300.000.000.
- Pada beberapa kasus, informasi ini dapat dilaporkan secara terpisah sebagai saham biasa, saham preferen, modal disetorkan melebihi nilai par ( paid-in capital in excess of par atau tambahan setoran modal). Tambahkan saja semua komponen ini untuk memperoleh nilai modal saham.
- 3 Verifikasi laba ditahan ( retained earnings ) bisnis. Laba ditahan adalah laba total perusahaan yang tersedia setelah membayar semua kewajibannya. Laba ditahan kemudian diinvestasikan kembali di dalam perusahaan. Pada sebagian besar kasus, laba ditahan memiliki porsi pada ekuitas pemegang saham yang lebih besar dibandingkan komponen lain.
- Laba ditahan pada umumnya dinyatakan perusahaan dalam satu nilai. Pada contoh ini, nilainya adalah Rp50.000.000.
- 4 Konfirmasikan konfirmasikan nilai saham treasury di neraca perusahaan. Saham treasury adalah semua saham yang diterbitkan perusahaan dan kemudian dibeli kembali dalam buyback saham. Selain itu, saham treasury juga termasuk saham yang tidak pernah dijual ke publik.
- Layaknya laba ditahan, nilai saham treasury umumnya tidak perlu dihitung. Pada contoh ini, nilainya cukup Rp15.000.000.
- 5 Hitunglah ekuitas pemegang saham. Tambahkan modal saham ke laba ditahan dan kemudian kurangkan dengan saham treasury untuk menghitung ekuitas pemegang saham.
- Melanjutkan contoh sebelumnya, kita menambahkan modal saham (Rp300.000.000) ke laba ditahan (Rp50.000.000) dan kurangi dengan saham treasury Rp15.000.000 untuk memperoleh nilai ekuitas pemegang saham Rp335.000.000.
Iklan
- Sering kali ekuitas pemegang saham disebut juga sebagai ekuitas pemilik ( owner’s equity ), ekuitas pemilik saham ( stockholders’ equity ), atau nilai bersih perusahaan ( net worth ). Semua nama ini dapat dipergantikan.
- Istilah modal saham ( share capital ) dapat pula digunakan untuk merujuk kepada ekuitas pemegang saham sehingga mudah tertukar dengan fungsinya yang lain (merujuk kepada nilai dibayarkan melalui penjualan saham biasa dan preferen). Periksa sumber Anda untuk memastikan nilai apa yang dirujuk.
- Selalu perhatikan perubahan aturan akuntansi. Perubahan dalam klasifikasi aset dan liabilitas akan menyebabkan revisi perhitungan ekuitas pemegang saham perusahaan. Sebagai contoh, pada tahun 2006 aturan memberlakukan penyertaan tunjangan pensiun ke dalam neraca sehingga meningkatkan nilai liabilitas pada hampir semua perusahaan.
Iklan Artikel ini disusun bersama, Jonathan DeYoe adalah Penasihat Keuangan dan CEO Mindful Money, layanan perencanaan keuangan dan pendapatan pensiun komprehensif yang berbasis di Berkeley, California. Dengan lebih dari 25 tahun pengalaman sebagai penasihat keuangan, Jonathan adalah pembicara dan penulis buku terlaris “Mindful Money: Simple Practices for Reaching Your Financial Goals and Increasing Your Happiness Dividend”.
Jonathan memiliki gelar BA dalam Filsafat dan Studi Keagamaan dari Montana State University-Bozeman. Dia belajar Analisis Keuangan di CFA Institute dan mendapatkan gelar Certified Private Wealth Advisor (CPWA®) dari The Investments & Wealth Institute. Dia juga mendapatkan kredensial Investasi Terakreditasi Fidusia (AIF®) dari Fi360.
Jonathan pernah ditampilkan di New York Times, Wall Street Journal, Money Tips, Mindful Magazine, dan Business Insider. Artikel ini telah dilihat 73.305 kali. Daftar kategori: Halaman ini telah diakses sebanyak 73.305 kali. : Cara Menghitung Ekuitas Pemegang Saham: 9 Langkah (dengan Gambar)