Apa Saja Modal Dasar Pembangunan Nasional?

Apa Saja Modal Dasar Pembangunan Nasional
apa saja modal dasar pembangunan nasional 1. kemerdekaan dan kedaulatan bangsa indonesia2. kedudukan indonesia yang strategis yang terletak pada posisi silang antara dua benua dan dua samudera dengan iklim tropis3. sumber sumber kekayaan alam yang didapat dari laut dan di darat4. jumlah penduduk yang besar,apabila dibina dan dikerahkan menjadi tenaga yang efektif,akan merupakan modal pembangunan yang besar.5. : apa saja modal dasar pembangunan nasional

Apa modal utama pembangunan?

Kerukunan Masyarakat, Modal Utama Pembangunan.

Apa yang dimaksud dengan modal dasar pembangunan nasional adalah?

Modal dasar pembangunan nasional adalah rangkaian upaya pembangunan yang berkesinabungan dalam upaya melakukan perubahan dan perbaikan disegala sidang.

Apa modal awal pembangunan nasional brainly?

Berikut ini modal awal Pembangunan Nasional:

  • Kemerdekaan bangsa beserta kedaulatannya,
  • Jiwa serta semangat persatuan dan kesatuan.
  • Wilayah territorial (nusantara meliputi darat dan lautan).
  • Kekayaan alam bangsa dari Sabang sampai Merauke yang beraneka ragam.
  • Penduduk (warga negara).
  • Adat istiadat juga kebudayaan bangsa yang beragam jenisnya.

Apakah modal dasar pembangunan suatu wilayah?

Potensi alam merupakan salah satu modal dasar dalam pengembangan dan pembangunan wilayah.

Apa yang menjadi modal utama dalam pembangunan nasional terutama untuk perkembangan ekonomi?

1. SDM yang berkualitas memberi perhatian dalam mempersiapkan SDM yang kompetitif. Sumber Daya Manusia yang berpendidikan akan menjadi modal utama pembangunan nasional, terutama dalam bidang perekonomian bangsa. Artinya, semakin banyak SDM yang berpendidikan pada suatu negara maka semakin mudah pula untuk menyukseskan pebangunan nasional.2.

Mengapa sumber daya alam itu sebagai modal dasar pembangunan nasional?

mengapa sumber daya alam dinyatakan sebagai modal pembangunan suatu bangsa? – Brainly.co.id Kelas : V Pelajaran : IPS Kategori : Sumber Daya Alam Kata Kunci : Sumber daya alam (SDA), pembangunan, bangsa, Sumber daya manusia (SDM), Negara Kode : IPS Hai adik-adik, pada kesempatan ini kakak akan sedikit membantu menjawab soal mengenai “Mengapa sumber daya alam dinyatakan sebagai modal pembangunan suatu bangsa?” Nah seperti kita tahu bahwa dewasa ini Indonesia sedang gencar melaksanakan pembangunan di berbagai sektor.

Dalam melaksanakan pembangunan diperlukan dukungan berbagai komponen penting antara lain sumber daya alam (SDA). SDA mencakupi tanah dan kekayaan alam misalnya iklim, hasil hutan, kesuburan tanah, hasil tambang dan laut. Sumber daya alam yang melimpah tersebut merupakan modal pembangunan suatu bangsa karena SDA dapat dijadikan sebagai komoditas unggulan Indonesia yang dapat menggerakkan pembangunan nasional.

Sumber daya alam sebagai modal dasar pembangunan nasional tentu harus dimanfaatkan dengan baik agar mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia. Dalam memanfaatkan sumber daya alam harus mendukung prinsip sustainable development atau pembangunan yang berkelanjutan yaitu pembangunan harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan di waktu sekarang serta tidak mengurangi kesempatan generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhannya.

  • Jadi ini adik-adik penjelasan kakak mengenai pertanyaan “Mengapa sumber daya alam dinyatakan sebagai modal pembangunan suatu bangsa?”.
  • Ada baiknya adik adik juga membaca pertanyaan “Sumber daya alam dibawah ini yang dapat diperbarui adalah?” pada link berikut ini Baca juga soal tentang “Sumber daya alam yang beradal dari jasad renik laut dan hewan yang tertimbun selama jutaan tahun disebut.

disini Semangat belajar ya adik-adik. \^0^/ Apa Saja Modal Dasar Pembangunan Nasional : mengapa sumber daya alam dinyatakan sebagai modal pembangunan suatu bangsa? – Brainly.co.id

Apa yang dimaksud modal dasar?

Modal dasar juga dapat dipahami sebagai jumlah seluruh modal yang boleh diterbitkan oleh perseroan. Modal dasar harus dicantumkan dalam anggaran dasar perseroan. Jumlah modal dasar ini dapat ditambah ataupun dikurangi.141 Penambahan modal hanya dapat dilakukan dengan penerbitan saham baru.

Bagaimana keterkaitan modal dalam pembangunan ekonomi suatu negara?

Bagaimana keterkaitan modal dengan pembangunan ekonomi di suatu negara?​ Jawaban: Dalam pembangunan ekonomi, modal sosial sangat tinggi berpengaruh terhadap perkembangan dan kemajuan berbagai sektor ekonomi. Modal sosial yang tinggi membawa dampak pada tingginya partisipasi masyarakat sipil dalam berbagai bentuknya. Akibat positif yang dihasilkan adalah pemerintah akan memiliki akuntabilitas yang lebih kuat.

Apakah penduduk itu menjadi masalah atau modal pembangunan?

DPMDPPKB – Penduduk Modal Dasar Pembangunan Penduduk yang diterjemahkan sebagai kumpulan manusia yang menempati wilayah atau ruang tertentu, merupakan salah satu modal dasar pembangunan yang tidak bisa diabaikan. Bahkan dalam konteks pembangunan nasional, penduduk memiliki peranan yang vital karena pengaruh sangat besar.

Realitas yang kita temui, penduduk menjadi kunci keberhasilan pembangunan di suatu wilayah. Di sebuah wilayah dengan kualitas penduduk yang tinggi, dapat dipastikan wilayah tersebut akan memiliki kemajuan yang berarti, bukan cuma tata kelola kehidupan dan gaya hidupnya, tetapi juga pembangunan dan hasil-hasilnya yang capai.

Menurut Ka Sub Bidang Advokasi Konseling dan Pembinaan KB dan Kesehatan Reproduksi BPMPDPKB Kabupaten Kulon Progo, Drs. Mardiya, saat ditemui di kantornya, Senin (5/11), menyatakan bahwa kualitas penduduk berpengaruh besar terhadap kemajuan wilayah. Dan pengaruh ini lebih besar dibandingkan dengan melimpahnya sumber daya alam tetapi tidak dikelola dengan baik.

  1. Negara-negara maju baik di Eropa, Amerika maupun Jepang dan belakangan Korea, umumnya tidak didukung oleh sumber daya alam yang memadai, namun kualitas penduduknya mumpuni dan pilih tanding.
  2. Dalam pandangan Mardiya, suatu wilayah bila ingin maju, wajib hukumnya untuk meningkatkan kualitas penduduknya.

Agar penduduknya berkualitas, maka pemenuhan kebutuhan pangan, sandang dan papan merupakan hal yang pokok dan harus dipenuhi selain kebutuhan pekerjaan, kesehatan, pendidikan dan ketrampilan, serta hiburan. Pendidikan dan ketrampilan yang berbasis teknologi harus mendapat prioritas karena ini menjadi kunci kemajuan.

  1. Namun ilmu dan gerakannya juga tidak boleh diabaikan karena itu akan menjadi penyelaras agar tujuan yang ingin dicapai masih dalam koridor sesuai anjuran agama.
  2. Hanya saja untuk menjadikan penduduk berkualitas, demikian Mardiya, jumlahnya harus terkendali.
  3. Tidak boleh bertambah terlalu cepat juga tidak boleh terlalu lambat apalagi itu disebabkan oleh angka kematian yang terlalu tinggi khususnya kematian ibu dan anak.

Disinilah program KB diperlukan. Program ini selama puluhan tahun mampu menekan jumlah kelahiran sehingga pertambahan penduduk dalam batas toleransi karena tidak melampaui pertumbuhan ekonominya. : DPMDPPKB – Penduduk Modal Dasar Pembangunan

1 Apakah tujuan pembangunan nasional?

MAKNA, HAKIKAT DAN TUJUAN PEMBANGUNAN NASIONAL Admin bappeda | 13 Februari 2017 | 111809 kali Makna Pembangunan Nasional Pembangunan nasioanal adalah upaya untuk meningkatkan seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang sekaligus merupakan proses pembangunan keseluruhan sistem penyelenggaraan negara untuk mewujudkan tujuan nasional.

  1. Dalam pengertian lain, pembangunan mewujudkan nasional dapat diartikan sebagai rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan nasional dapat diartikan sebagai rangkaian upaya pembangunan yang untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional.
  2. Pelasanaan pembangunan mewujudkan aspek kehidupan bangsa, yaitu aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan secara berencana, menyeluruh, nasional dalam rangka mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang lebih maju.

Oleh karena itu, sesungguhnya pembangunan nasional merupakan pencerminan kehendak untuk terus menerus meningkatkan kesejahteraan kehidupan masyarakat dan penyelenggaraan negara yang maju dan demokrasi berdasarkan Pancasila. Hakikat Pembangunan Nasional Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya.

Ada keselarasan, keserasian, kesimbangan, dan kebulatan yang utuh dalam seluruh kegiatan pembangunan. Pembangunan adalah untuk manusia dan bukan sebaliknya manusia untuk pembangunan. Dalam pembangunan dewasa ini, unsur manusia, unsur sosial-budaya, dan unsur lainnya harus mendapatkan perhatian yang seimbang. Pembangunan harus merata untuk seluruh masyarakat dan di seluruh wilayah tanah air. Subjek dan objek pembangunan adalah manusia dan masyarakat Indonesia, sehingga pembangunan harus berkepribadian Indonesia pula. Pembangunan dilaksanakan bersama oleh masyarakat dan pemerintah. Masyarakat adalah pelaku utama pembangunan dan pemerintah berkewajiban untuk mengarahkan, membimbing, serta menciptakan suasana yang menunjang. Kegiatan masyarakat dan kegiatan pemerintah mesti saling mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi dalam satu kesatuan langkah menuju tercapainya tujuan pembangunan nasional.

Tujuan Pembangunan Nasional Pembangunan nasional dilaksanakan untuk mewujudkan tujuan nasional seperti termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV, yaitu.melindungi segenap bangsa Indonesia dan sekuruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mecerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melasanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial serta mewujudkan cita-cita bangsa sebagaimana termaktub dalam alinea II Pembukaan UUD1945 Sumber: Buku Pendidikan Kewarganegaraan.

Bagaimana sistem pembangunan nasional?

Baca Lainnya : –

INDEKS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (IPKD) 2 SATU DATA INDONESIA 1 CASCADING 0 KABUPATEN KEPAHIANG RAIH PERINGKAT 2 PENGHARGAAN PEMBANGUNAN DAERAH (PPD) 0 PUBLIKASI HASIL SKM TERHADAP INFRASTRUKTUR IRIGASI DAN LAYANAN SISTEM PERSAMPAHAN 0

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Pasal 2 Ayat (4) Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional bertujuan untuk :

dukungan koordinasi antar pelaku pembangunan; Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah; Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan; Mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien,efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.

Proses Perencanaan 1. Proses Politik : Pemilihan Presiden/Kepala Daerah menghasilkan rencana pembangunan hasil proses politik, khususnya penjabaran visi dan misi dalam RPJMN/RPJMD.2. Proses teknokratik : Menggunakan metode dan kerangka berfikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang berfungsi secara fungsional untuk itu.3.

You might be interested:  Yang Bukan Termasuk Ke Dalam Pajak Penghasilan Bersifat Final Adalah?

RPJP Daerah memuat banyak kunjungan, misi, dan arah pembangunan Daerah yang mengacu pada RPJP Nasional RPJM Daerah merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat seluruh arah kebijakan keuangan Daerah, strategi pembangunan Daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka kerja yang bersifat indikatif. RKPD merupakan penjabaran dari RPJM Daerah dan mengacu pada RKP, memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, kerja, dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang dicapai dengan partisipasi masyarakat Renstra-SKPD memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah serta berpedoman kepada RPJM Daerah dan bersifat indikatif. R enja-SKPD disusun dengan berpedoman kepada Renstra SKPD dan mengacu pada RKP, memuat kebijakan, program, dan kegiatan baik yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah maupun yang dicapai dengan mendorong partisipasi masyarakat.

Nasional Daerah PROV/KAB/KOTA
dokumen Penetapan dokumen Penetapan
1 RPJPN UndangUndang (Pasal 13 Ayat 1) RPJPD PERDA (Pasal 13 ayat 2)
2 RPJMN Perpres (Pasal 19 Ayat 1) RPJMD Perkada (Pasal 19 ayat 3)
3 RENSTRA K/L Peraturan Pimpinan K/L (Pasal 19 ayat 2) RENSTRA Perangkat Daerah Peraturan Pimpinan Perangkat Daerah (Pasal 19 ayat 4
4 RKP Perpres (Pasal 26 ayat 1) RKPD Perkada (Pasal 26 ayat 2)
5 RENJA K/L Peraturan Pimpinan K/L (Pasal 21 ayat 1) RENJA Perangkat Daerah Peraturan Pimpinan Perangkat Daerah (Pasal 21 ayat 3

Mengapa Transportasi memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan nasional?

MANFAAT TRANSPORTASI SECARA EKONOMI – Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat Post : | 27 September 2013 | 07:00 WIB | Dilihat 193808 kali Tujuan penyelenggaraan transportasi adalah untuk memberikan suatu pelayanan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat setiap harinya.

  1. Coba kita bayangkan apabila satu hari saja pelayanan transportasi terhenti, tentunya akan menimbulkan banyak sekali dampak terutama akan terganggunya segala aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat.
  2. Mungkin saja banyak orang yang tidak bisa makan pada hari itu, banyak orang yang tidak bisa bekerja, distribusi barang – barang kebutuhan tidak dapat dilakukan, ujungnya ekonomi masyarakat akan macet total.

Jadi transporasti adalah sarana yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat modern. Sebelum melangkah lebih jauh, mari kita simak pengertian ekonomi itu sendiri. Menurut M. Manulang Ilmu ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari masyarakat dalam usahanya untuk mencapai kemakmuran (kemakmuran suatu keadaan dimana manusia dapat memenuhi kebutuhannya, baik barang-barang maupun jasa), sedangkan transportasi dapat diartikan sebagai pemindahan orang (manusia) maupun barang dari tempat asal ke tempat tujuan.

Dengan demikian pengertian ekonomi transportasi merupakan ilmu tentang fungsi transportasi didalam struktur dan berbagai aktivitas sistim ekonomi atau dengan kata lain bahwa Ilmu ekonomi transportasi merupakan study tentang peran dan fungsi transportasi dalam menunjang aktivitas masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan tujuan untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran.

Transportasi memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat dan merupakan urat nadi dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Oleh karena itu keberhasilan pembangunan dibidang ekonomi harus ditunjang dengan pengembangan sistim transportasi yang baik, sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.

  • Manfaat transportasi secara ekonomi meliputi :
  • Transportasi menjadikan orang lebih mudah dan cepat berpindah tempat dari satu tujuan ke tujuan lainnya
  • Transportasi menjadikan barang – barang dapat dikirim dari tempat produksi ke tempat – tempat lainnya yang membutuhkan barang – barang tesebut.

Menjaga stabilitas harga Barang

Transportasi menjadikan supply barang lebih mudah dan terjamin sehingga harga barang akan tetap stabile.

Meningkatkan Nilai ekonomi suatu kawasan/ wilayah

  1. Transportasi meningkatkan produktivitas dan nilai jual suatu kawasan, misal hasil industri, hasil pertanian, tanah dll
  2. Transportasi dapat mempercepat perkembangan suatu wilayah, keterbatasan transportasi menghambat perkembangan wilayah.
  3. Oleh : Sovy Fajrianti (Mahasiswa PKL – ITT Telkom)

: MANFAAT TRANSPORTASI SECARA EKONOMI – Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat

Apa peranan penduduk dalam pembangunan nasional?

Skip to content Categories: Berita 1558 words 5.9 min read 1. Latar Belakang. Semua bangsa atau negara yang maju, sejahtera dan modern sejak dulu, sekarang, dan yang akan datang adalah karena mereka memiliki SDM yang unggul, berkualitas dan berdaya saing tinggi.

Dengan begitu akan mampu melakukan inovasi secara kreatif dan cerdas dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang bernilai tinggi bahkan mampu menciptakan Sumber Daya Buatan (SDB) dengan nilai tambah (added value) yang sangat tinggi. Pertambahan nilai pada SDA dan SDB yang optimal akan mampu mereduksi bahkan menghilangkan eksploitasi SDA seperti yang banyak terjadi khususnya pada negara-negara berkembang.

Ini berarti bahwa di tangan SDM yang berkualitas tinggi dengan daya saing tinggi maka pengelolaan dan pemanfaatan SDA akan sustainable (berkelanjutan), kerusakan lingkungan dapat diminimalisasi, dan kesejahteraan rakyat suatu bangsa akan tercapai. Dengan demikian, pengembangan SDM bagi suatu negara adalah suatu keniscayaan atau keharusan.

  • Sebab pengembangan SDM adalah investasi negara yang akan menentukan kemajuan bangsa tersebut, kini dan di masa depan.
  • Pengembangan itu dilakukan melalui kebijakan-kebijakan politik dalam sebuah negara.2.
  • Pengertian Penduduk 2.1.
  • Pengertian Dasar Tentang Kependudukan Para ahli membedakan antara ilmu kependudukan (demografi) dengan studi-studi tentang kependudukan (population studies).

Demografi berasal dari bahasaYunani demos: penduduk dan Grafien: tulisan atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan adalah studi ilmiah tentang jumlah, persebaran dan komposisi kependudukan serta bagaimana ketiga faktor tersebut berubah dari waktu kewaktu.

Ilmu demografi juga ada yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatif. Demografi yang bersifat kuantitatif (kadang-kadang disebut Formal Demography–Demography Formal) lebih banyak menggunakan hitungan-hitungan statistik dan matematik. Tetapi Demografi yang bersifat kualitatif lebih banyak menerangkan aspek-aspek kependudukan secara deskriptif analitik.

Sedangkan studi-studi kependudukan mempelajari secara sistematis perkembangan, fenomena dan masalah-masalah penduduk dalam kaitannya dengan situasi sosial di sekitarnya.2.2. Tujuan dan Kegunaan Ilmu Kependudukan Dalam mempelajari demografi tiga komponen terpenting yang perlu selalu kita perhatikan adalah cacah kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas) dan migrasi.

Sedangkan dua faktor penunjang lainnya yang penting ialah mobilitas sosial dan tingkat perkawinan. Ketiga komponen pokok dan dua faktor penunjang kemudian digunakan sebagai variabel (pengubah) yang dapat menerangkan hal ihwal tentang jumlah dan distribusi penduduk pada tempat tertentu, tentang pertumbuhan masa lampau dan persebarannya.

Tentang hubungan antara perkembangan penduduk dengan berbagai variabel (perubah) sosial, dan tentang prediksi pertumbuhan penduduk di masa mendatang serta berbagai kemungkinan akibat-akibatnya. Berbagai macam informasi tentang kependudukan sangat berguna bagi berbagai pihak di dalam masyarakat.

Bagi pemerintah informasi tentang kependudukan sangat membantu di dalam menyusun perencanaan baik untuk pendidikan, perpajakan, kesejahteraan, pertanian, pembuatan jalan-jalan atau bidang-bidang lainnya. Bagi sektor swasta informasi tentang kependudukan juga tidak kalah pentingnya. Para pengusaha industri dapat menggunakan informasi tentang kependudukan untuk perencanaan produksi dan pemasaran.

Teori Kependudukan 1. Teori Sosial 2. Teori Natural 3. Teori Transisi Demografi Teori Sosial 1. Robert Malthus (pesimistis)An Essay on Population :Penduduk berkembang menurut deret ukur (1, 2, 4, 8, ), sedangkan bahan pangan berkembang menurut deret hitung (1, 2, 3, 4, ).

  1. Elemahan : a.
  2. Tidak memperhitungkan kemajuan transportasi b.
  3. Tidak memperhitungkan kemajuan bidang teknologi (terutama pertanian) c.
  4. Tidak memperhitungkan usaha pembatasan kelahiran.2.
  5. Arsene Dumont (kapilaritas sosial) Dimana manusia selalu ingin meningkatkan status sosialnya.
  6. Semakin tinggi status sosialnya, semakin enggan memproduksi anak dan makin lepas dari lingkungan natural dan keluarganya.

Teori Natural 1. Raymond S. Pearl (sudut pandang naturalistik ) Arah pertumbuhan penduduk mengikuti kurva normal, akibat pengaruhkepadatan penduduk di ruang hidup. Semakin tinggi kepadatan penduduk,maka tingkat fertilitas berkurang. Jika ada perubahan, misalnya sistemekonomi berubah, maka akan terbentuk kurva normal yang baru.2.

  • Corrado Gini (sudut pandang statistik biologi) Pertumbuhan penduduk mengikuti kurva parabola matematik.
  • Mula-mula pertumbuhan cepat, mencapai kedewasaan, kemudian tua dan menurun jumlahnya berdasarkan kondisi sel-sel tubuh manusia.
  • Turunnya daya reproduksi karena kelelahan psikologis akibat persaingan dalam masyarakat.3.

Michael T.Sadler dan Thomas Doubleday (sudut pandang fisiologis) Sadler mengemukakan, bahwa daya reproduksi manusia dibatasi oleh jumlah penduduk yang ada di suatu wilayah atau negara. Jika kepadatan penduduk tinggi, daya reproduksi manusia akan menurun, sebaliknya jika kepadatan penduduk rendah, daya reproduksi manusia akan meningkat.

Teori Doubleday hampir sama dengan teori Sadler, hanya titik tolaknya berbeda. Kalau Sadler mengatakan bahwa daya reproduksi penduduk berbanding terbalik dengan tingkat kepadatan penduduk, maka Doubleday berpendapat bahwa daya reproduksi penduduk berbanding terbalik dengan bahan makanan yang tersedia.

Jadi kenaikan kemakmuran menyebabkan turunnya daya reproduksi manusia. Jika suatu jenis makhluk diancam bahaya, mereka akan mempertahankan diri dengan segala daya yang mereka miliki. Mereka akan mengimbanginya dengan daya reproduksi yang lebih besar (Iskandar, 1980).

Menurut Doubleday, kekurangan bahan makanan akan merupakan perangsang bagi daya reproduksi manusia, sedang kelebihan pangan justru merupakan faktor pengekang perkembangan penduduk. Dalam golongan masyarakat yang berpendapatan rendah, seringkali terdiri dari penduduk dengan keluarga besar, sebaliknya orang yang mempunyai kedudukan yang lebih baik biasanya jumlah keluarganya kecil.

Teori Transisi Demografi Teori ini menggambarkan empat proporsi yang saling berhubungan yang dinyatakan menurut tahap-tahap sesuai dengan pertumbuhan dan berubahnya keadaan penduduk.Tahap 1: Jika Angka kematian tinggi sebanding dengan angka kelahiran, menghasilkan angka pertumbuhan nol (zero).Tahap 2: Jika Angka kematian menurun tidak disertai dengan penurunan angka kelahiran, maka akan menghasilkan angka pertumbuhan yang positif dan meningkat terus.Tahap 3: Jika Angka kematian terus menerus dan disertai dengan menurunnyaangka kelahiran, maka akan menghasilkan pertumbuhan yang positif akan tetapi menurun.Tahap 4: Jika Angka kematian dan angka kelahiran juga rendah, maka hasilnya adalah pertumbuhan yang semakin berkurang yang pada akhir akanmencapai nol (zero).

  1. PERTUMBUHAN PENDUDUK.
  2. Pertumbuhan penduduk di dunia selalu menunjukkan angka yang positif.
  3. Artinya tingkat penduduk yang lahir (natalitas) lebih banyak dari pada angka penduduk yang mati (mortalitas) dan juga jumlah penduduk dalam tingkat migrasi lebih mengarah pada angka dimana penduduk pendatang lebih banyak dari pada penduduk yang pergi terutama di daerah perkotaan.
You might be interested:  Profesi Apa Saja Yang Terdapat Pada Pasar Modal?

Pertumbuhan yang sangatbesar ini menjadikan momok tersendiri bagi masyarakat penghuni dunia dengan segala resiko dari segi perekonomian maupun wilayah yang masih tersedia di bumi. Terlebih dengan meningkatnya layanan kesehatan dan perkembangan teknologi di bidang kesehatan maupun layanan masyarakat saat ini, menjadikan salah satu indikator menurunnya tingkat kematian (mortalitas) jika dibandingkan dengan beberapa dekade silam, terutama saat-saat setelah perang dingin.

Pertumbuhan penduduk yang tinggi menuntut daya produksi yang tinggi dalam rangka untuk menanggulangi atau memenuhi hajat hidup masyarakat tersebut. Banyak negara-negara di dunia yang tergerus oleh inflasi maupun kemiskinan jangka panjang dikarenakan tidak sesuai dengan pertumbuhan penduduk yang terjadi di negara tersebut.

Contohnya di bidang ekonomi Indonesia, kemiskinan dan krisis moneter tidak bisa dielakkan lagi dengan salah satu penyebabnya adalah tidak seimbangnya tingkat produksi dengan tingkat pertumbuhan penduduknya. Rata-rata tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia pada periode 1980-1990 mencapai angka 1,98 % dan pada periode 1990-2000 mencapai 1,49 %.

Angka ini menjadikan Indonesia masuk dalam jajaran negara-negara dengan kepadatan penduduk yang relative besar. Pada tahun 2000 saja Indonesia sudah memiliki penduduk sebesar 206.264.595 jiwa. Namun, dengan jumlah penduduk Indonesia yang besar tersebut, perekonomian Indonesia masih tergolong lambat pertumbuhannya.

Dengan artian negara ini masih dalam lembah kemiskinan atau belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat secara menyeluruh. Fenomena diatas berbeda dengan China yang juga berkependudukan tinggi. Namun, tidak bernasib sama seperti Indonesia. Pertumbuhan perekonomian China relatif besar, terbukti tahun antara tahun 1980 sampai 2005, perekonomian China tumbuh hingga angka 10% dan pada tahun 2009 mencapai 8,9%.

  • Angka ini merupakan angka yang lebih besar dari prediksi para ahli ekonomi negara tersebut.
  • Perkembangan perekonomian China terus membaik semenjak periode1980-an.
  • Padahal di awal tahun 1990-an, penduduk keturunan China bertambah1% di Filipina, di Indonesia menigkat sebesar 2-3 %, di Thailand mencapai 10%dari total penduduk Thailand, dan di Malaysia hingga sepertiga dari total penduduk Malaysia.

Pembangunan penduduk. Penduduk mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan sebuah negara. Penduduk adalah objek sekaligus subjek dari pembangunan dalam sebuah negara. Penduduk sebagai objek pembangunan artinya bahwa tujuan pembangunan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sebagai subjek pembangunan, penduduk sebagai pelaku yang akan melaksanakan pembangunan. Secanggih apapun teknologi yang digunakan, sebesar apapun modal fisik yang tersedia, jika penduduk tidak mempunyai nilai lebih dalam melaksanakan pembangunan (tidak berkualitas), maka dapat dikatakan bahwa negara tersebut sulit untuk maju.Jadi penduduk di sini sebagai salah satu modal yang terpenting dalam membangun sebuah negara.

Dimana setiap individu seharusnya mempunyai pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kemampuan inovasi. Dalam hal ini negara / pemerintah dapat mengembangkan SDM melalui berbagai macam cara, seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi dan sebagainya.Tanpa mengabaikan fungsi yang lainnya maka pendidikan dan penguasaan teknologi adalah prasarat utama dalam menghadapi era yang semakin canggih.

Saat ini telah diakui bahwa pengembangan sumber daya manusia (SDM) suatu negara adalah unsur pokok bagi kemakmuran dan pertumbuhan serta untuk penggunaan yang efektif atas sumber daya modal fisiknya. Investasi dalam bentuk modal manusia (human capital) adalah komponen integral dari semua upaya pembangunan.

Simpulan Adanya sumber daya manusia yang memadai tidak akan berguna jika tidak diatur sedemikian rupa agar didapat kemanfaatan yang besar bagi masyarakat dan negara secara keseluruhan, karena ini adalah “hasil budaya” dalam kehidupan manusia. Sumber daya manusia apabila diatur dengan baik akan dapat menentukan kemajuan suatu negara dan sumber daya manusia yang ada adalah berkualitas atau dengan kata lain kualitas sumber daya manusia menentukan kemajuan suatu negara, negara dalam hal ini adalah “payung” tempat manusia diatur melalui kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan kepribadian bangsa.

Suatu negara secara umum dikatakan “maju” apabila negara tersebut dapat menunjukkan adanya tekhnologi dan industri yang baik, sebab secara umum juga diakui bahwa negara yang maju dalam tekhnologi maupun industri akan dapat bersaing dengan negara lain yang kurang atau tidak maju teknologi maupun industrinya secara positif.

Keunggulan dalam bidang teknologi dan industri ini adalah sejajar dengan adanya kemampuan untuk menyerap ataupun untuk menemukan sesuatu yang baru yang dapat dipakai untuk mempertinggi nilai hasil sumber daya alam yang ada sehingga akan mendapatkan “nilai tambah” yang pada gilirannya akan menambah kesejahteraan negara entah itu lewat kebijakan pajak ataupun lewat penjualan ataupun royalty yang dibayarkan oleh pemakai jasa dan produksi yang telah diubah lewat tekhnologi dan industri yang ada. Apa Saja Modal Dasar Pembangunan Nasional © Copyright 2012 – 2022 | Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gunungkidul | All Rights Reserved | Powered by MKD Page load link Go to Top

Sebutkan apa saja yang dapat dijadikan modal dasar dalam pembangunan sektor pariwisata di Indonesia?

Luas wilayah dan letak strategis.2. sumber daya alam.3. penduduk yang besar dan budaya yang beragam.

Bagaimana peran modal manusia bagi pembangunan?

PENGARUH MODAL MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA – Abstrak Modal manusia merupakan salah satu faktor penting dalam proses pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Penelitian empiris menunjukan adanya pengaruh yang positif antara faktor pembentuk modal manusia dengan pertumbuhan ekonomi.

Dengan menggunakan aspek pendidikan sebagai faktor pembentuk modal manusia, penulis menemukan pengaruh positif dan signifikan antara Angka Partisipasi Kasar dengan PDRB DIY. Sementara itu, variabel investasi juga menunjukan pengaruh positif terhadap PDRB DIY. Namun demikian, variabel jumlah Bekerja tidak terbukti siginfikan berpengaruh.

Hasil tersebut sejalan dengan beberapa penelitan sebelumnya yang menyebutkan masih tingginya setengah pengangguran di DIY. Temuan lain dari laporan data ketenagakerjaan menyebutkan adanya kecenderungan peningkatan persentase pekerja di DIY yang berpendidikan rendah sementara tenaga kerja dengan pendidikan menengah diduga memilih bekerja di luar DIY.

  • Hal tersebut perlu menjadi pengambil kebijakan bahwa ketersediaan modal manusia yang berkualitas di DIY masih belum diikuti dengan penyerapan tenaga kerja.
  • Ata Kunci: Modal Manusia, Pertumbuhan Ekonomi, Pendidikan, Tenaga Kerja 1.
  • Pendahuluan Pembangunan ekonomi memiliki tujuan untuk meningkatkan pendapatan riil per kapita penduduk dalam jangka panjang dengan diikuti oleh perbaikan kondisi kehidupan.

Sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi, diperlukan akumulasi sumber daya atau modal untuk meningkatkan kapasitas produksi suatu wilayah. Ada tiga jenis modal yang dibutuhkan dalam proses akumulasi tersebut, yaitu modal fisikal (capital stock), modal manusia (human capital) dan modal sosial (Arsyad, 2015).Modal manusia merupakan investasi pada diri manusia dalam bentuk keahlian, norma-norma dan kesehatan yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan dan layanan kesehatan (Todaro,2014).

Modal manusia mempengaruhi perekonomian suatu wilayah atau negara melalui peningkatan produktivitas tenaga kerja perekonomian serta peningkatan teknologi. Secara empiris beberapa penelitian menunjukan adannya pengaruh modal manusia terhadap dengan pertumbuhan ekonomi. Pendekatan yang umumnya digunakan untuk mengukur pengaruh modal manusia dalam pertumbuhan ekonomi adalah dengan menggunakan pendekatan faktor-faktor pembentuk modal manusia seperti pendidikan dan kesehatan.

Penelitian yang dilakukan oleh Irawan (2009) menunjukan adanya pengaruh yang positif dan signifikan variabel rata-rata lama sekolah terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia. Ilmawan (2009) dengan menggunakan variabel kualifikasi pendidikan tenaga kerja juga menunjukan adanya pengaruh yang positif dan signifikan modal manusia terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

  • Namun demikian, secara khusus terjadi perbedaan dengan kondisi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
  • Beberapa hasil penelitian memberikan kesimpulan bahwa pengaruh dari modal manusia terhadap pertumbuhan ekonomi belum signifikan.
  • Penelitian Wulandari (2009), Suyanto (2010) dan Astuti (2014) menyimpulkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan dari investasi fisik terhadap pertumbuhan ekonomi di DIY.

Sementara itu, dalam penelitian yang sama, varibel tenaga kerja dan penduduk tidak terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Tulisan ini mencoba membahas pengaruh modal manusia terhadap pertumbuhan ekonomi DIY melalui pengujian model ekonomi serta membandingkan dengan beberapa hasil penelitian terkait.

  • Selain itu juga dilakukan tinjauan pustaka atas beberapa pandangan tentang bagaimana keberadaaan atau konsentrasi modal manusia mempengaruhi pembangunan suatu wilayah.2.
  • Pembahasan 2.1 Modal Manusia dalam Pertumbuhan Ekonomi Pembangunan perekonomian memiliki tujuan mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dengan diikuti peningkatan kualitas atau kesejahteraan kehidupan.

Selain menjadi output dari pembangunan, kualitas sumber daya manusia itu juga merupakan faktor penentu pembangunan ekonomi. Peningkatan investasi pada modal manusia membawa hasil peningkatan akses teknologi, peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja.

  1. Indonesia akan menghadapi bonus demografi yaitu kondisi dengan komposisi penduduk yang didominasi oleh angkatan kerja.
  2. Namun demikian perlu disadari bahwa peningkatan jumlah sumber daya manusia yang terlalu cepat yang tidak didukung dengan ketrampilan dan pengetahuan yang cukup justru akan menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi suatu wilayah (Ferianto, 2014).

Demikian juga penegasan Presiden Joko Widodo dalam Kompas bahwa bonus demografi ibarat pedang bermata dua: “Bonus demografi ibarat pedang bemata dua. Satu sisi adalah berkah, jika kita berhasil mengambil manfaatnya. Satu sisi lain adalah bencana apabila kualitas manusia Indonesia tidak disiapkan dengan baik,” kata Jokowi, saat berpidato di acara peringatan Hari Keluarga Nasional, di Lapangan Sunburst, Kota Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (1/8/2015) (Kompas, 2015) Demikian halnya dengan DIY, laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa secara demografis DIY sedang diuntungkan karena Angka Ketergantungan yang cenderung semakin menurun (BPS, 2015).

  • Angka ketergantungan menunjukan proporsi penduduk yang tidak produktif yaitu penduduk berumur muda (di bawah 15 tahun) dan lanjut usia (di atas 65 tahun) dibandingkan penduduk produktif (15-64 tahun).
  • Tahun 2012 angka beban ketergantungan mencapai 45, turun menjadi 44 pada tahun 2014.
  • Ini berarti bahwa secara rata-rata setiap 100 penduduk produktif pada tahun 2012 menanggung sekitar 45 penduduk tidak produktif, sedangkan pada tahun 2014 setiap 100 penduduk produktif menanggung sekitar 44 penduduk tidak produktif (BPS, 2015).
You might be interested:  Sebutkan Objek Pajak Penghasilan Yang Dikecualikan?

Sementara itu, dalam perspektif urban planning, konsentrasi modal manusia dalam suatu kawasan turut mendorong pertumbuhan wilayah tersebut. Kawasan perkotaan yang memiliki konsentrasi tenaga kerja terlatih (skilled labor) cenderung lebih cepat tumbuh (Glaeser, 2003). Dimana untuk modal manusia dapat didefiniskan sebagai berikut: Dengan Et adalah pendidikan dan Lt adalah jumlah tenaga kerja. Selanjutnya persamaan (1) dapat dituliskan kembali sebagai berikut Dengan mengadopsi model dalam penelitian Widodo dan Reza (2013) persamaan (3) ditransformasi dalam bentuk logaritma natural menjadi sebagai berikut: Di mana lnYt adalah logaritma natural dari PDRB, lnKt adalah logaritma natural dari modal fisik yang diproksi dengan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), lnLt adalah logaritma jumlah angkatan kerja yang bekerja, lnEt adalah logaritma natural untuk tingkat pendidikan dan varibel a, α, τ dan γ merupakan parameter yang akan diestimasi dengan teknik regresi.

Dalam tulisan ini, sebagai pendekatan atas tingkat pendidikan digunakan Angka Partisipasi Kasar (APK). Angka Partisipasi Kasar (APK) merupakan persentase jumlah penduduk yang sedang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan (berapa pun usianya) terhadap jumlah penduduk pada kelompok usia pendidikan tersebut.

APK digunakan untuk mengukur keberhasilan program pembangunan pendidikan yang diselenggarakan dalam rangka memperluas kesempatan bagi penduduk untuk mengenyam pendidikan (BPS 2015).2.2.2 Hasil Pengujian Model Dengan menggunakan data seri dari tahun 2003 sampai dengan 2014, dilakukan pengujian model pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil pada tabel berikut menunjukan bahwa variabel PMTB dan Angka Partisipasi Kasar berpengaruh positif dan siginifikan terhadap PDRB. Hal tersebut ditunjukan dengan nilai koefisien yang posistif dengan p-value di bawah 5%. Sementara itu variabel Angkatan kerja tidak terbukti signifikan berpengaruh terhadap PDRB. Tabel 2 Hasil Pengujian Model Regresi Linier Berdasarkan temuan di atas, dapat disimpulkan bahwa investasi memiliki pengaruh yang positif terhadap PDRB DIY. Temuan ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa variabel investasi berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi DIY.

Dengan demikian, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, perlu diupayakan peningkatan investasi di DIY. Pemerintah daerah bersama dengan dunia bisnis perlu menjadaga iklim investasi yang kondusif serta menyiapkan potensi investasi yang layak secara ekonomi. Sementara itu, hasil pengujian model regresi menunjukan bahwa variabel angkatan yang bekerja tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel PDRB.

Hasil tersebut sejalan juga dengan penelitian Wulandari (2009) dan Astuti (2014) yang menyimpulkan bahwa variabel tenaga kerja tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi DIY. Menurut Astuti (2014) pertumbuhan tenaga kerja di DIY tidak dibarengi dengan peningkatan produktivitas sehingga tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Jika dilihat dari aspek pengukuran jumlah orang yang bekerja, BPS menggunakan batasan yang tidak ketat. Yang dimaksud dengan bekerja adalah melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh pendapatan paling sedikit 1 (satu) jam secara terus menerus dalam seminggu. Sehingga hasil dari pengukuran tersebut, pada angka jumlah penduduk yang bekerja di dalamnya masih terdapat pekerja setengah pengangguran yang waktu kerjanya kurang dari jam kerja normal dalam seminggu.

Atau dengan kata lain jumlah pengangguran yang diperoleh dari survei BPS pasti menjadi lebih kecil dari pengangguran senyatanya (Feriyanto, 2014). Pendidikan sebagai salah satu faktor pembentuk modal manusia memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap PDRB DIY.

  • Sesuai dengan hasil pengujian model, variabel APK memiliki pengaruh yang positif terhadap variabel PDRB.
  • Temuan ini melengkapi hasil penelitian Octaviningrum (2015) yang menyimpulkan bahwa varibel rata-rata lama sekolah berpengaruh positif terhadap PDRB DIY.
  • Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa dengan semakin besarnya komposisi penduduk yang memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi, pertumbuhan ekonomi DIY juga akan turut meningkat.

Dari hasil temuan di atas, tentunya harus disepakati pengambil kebijakan bahwa kualitas modal manusia menjadi faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Laporan BPS (2015) menyebutkan bahwa jika dilihat dari tingkat pendidikan pekerja di DIY, terjadi penurunan komposisi pekerja dengan pendidikan SLTA dan justru terjadi peningkatan persentase pekerja dengan pendidikan SLTP pada tahun 2014.

  • Persentase pekerja berpendidikan SLTP atau lebih rendah mengalami peningkatan dari 34,9 persen tahun 2013 menjadi 36,8 persen tahun 2014, sedangkan persentase pekerja/karyawan berpendidikan SLTA ke atas mengalami penurunan dari 22,3 persen menjadi 23,2 persen.
  • Peningkatan persentase pekerja/karyawan dengan jenjang pendidikan SLTP ke bawah dan penurunan persentase pekerja/karyawan SLTA ke atas menunjukkan terjadinya penurunan kualitas SDM D.I.

Yogyakarta, baik untuk pekerja/karyawan laki-laki maupun perempuan” (BPS DIY, 2015. Indikator Tingkat Hidup Pekerja/Karyawan Daerah Istimewa Yogyakarta) Temuan BPS tersebut perlu menjadi perhatian mengingat bagi pekerja dengan pendidikan yang rendah (SLTP) tentu kesempatan untuk mendapatkan pendapatan (income) yang tinggi akan kecil.

  1. Sementara itu, dalam laporan yang sama, BPS menduga menurunnya persentase pekerja/karyawan berpendidikan SLTA karena adanya kecenderungan lulusan SLTA dan sederajat melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi atau bekerja di luar wilayah DIY (BPS, 2015).
  2. Data sensus penduduk tahun 2010 menunjukan bahwa persetase migrasi netto di DIY mencapai -9,8% atau dapat dikatakan jumlah penduduk yang migrasi keluar dari DIY lebih tinggi daripada yang migrasi masuk ke dalam DIY.

Sejalan dengan hal tersebut, dapat disimpulkan adanya kemungkinan kurangnya lapangan pekerjaan di DIY untuk mereka yang mengenyam pendidikan menengah ke atas.3. Penutup Modal manusia memiliki pengaruh yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Dengan menggunakan pendekatan pendidikan sebagai salah satu faktor pembentuk modal manusia, hasil pengujian model menunjukan adanya hubungan yang positif variabel APK terhadap PDRB DIY.

  1. Temuan tersebut sejalan dengan beberapa penelitian lainnya yang menggunakan variabel berbeda di bidang pendidikan.
  2. Dengan demikian investasi pada sumber daya manusia harus disepakati bersama sebagai faktor pendorong pertumbuhan perekonomian DIY dalam jangka panjang.
  3. Penumbuhan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan sebagai investasi dalam modal manusia misalnya, mesti senantiasa diupayakan.

Di sisi lain, Pemerintah harus berupaya meningkatkan mutu layanan pendidikan terutama dengan tujuan upaya kualitas dan produktivitas tenaga kerja. Sementara itu, data ketenagakerjaan menunjukan adanya kecenderungan pekerja dengan pendidikan rendah yang meningkat di DIY.

  • Di sisi lain, BPS dalam laporan Indikator Tingkat Hidup Pekerja/Karyawan Daerah Istimewa Yogyakarta 2014 menduga adanya kecenderungan pekerja dengan pendidikan menengah ke atas keluar dari wilyah DIY.
  • Hal ini perlu menjadi perhatian mengingat tenaga kerja dengan pendidikan rendah memiliki peluang mendapatkan penghasilan yang rendah juga.

Jika kondisi ini berjalan terus menerus, maka tingkat pendapatan masyarakat tentu akan tumbuh lambat. Dengan demikian, perlunya dipikirkan bagaimana upaya pembukaan lapangan kerja bagi tenaga kerja terdidik di DIY. Dengan melihat potensi yang ada seperti tren pertumbuhan industri pariwisata, perdagangan serta jasa-jasa di DIY, mestinya pendidikan dan pelatihan ketrampilan dapat dikaitkan dengan kebutuhan dunia kerja tersebut.4.

  • Daftar Pustaka Arysad, Lincolin.2015.
  • Ekonomi Pembangunan, Yogyakarta: UPP STIM YKPN Astuti, Ss Puji.2014.
  • Pengaruh Pengeluaran Pemerintah dan Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabuaten/Kota di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2000-2011.
  • Tesis Tidak Diterbitkan.
  • Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta.2015. Indikator Kesejahteraan Rakyat (Welfare Indicators) 2014, Yogyakarta Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta.2015. Indikator Tingkat Hidup Pekerja/Karyawan Daerah Istimewa Yogyakarta 2014, Yogyakarta Ferianto, Nur.2014.

  • Ekonomi Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: UPP STIM YKPN Florida, R, Mellander, C & Stolaric, K.2008.
  • Inside the black box of regional development: human capital, the creative class and tolerance.
  • Journal of Economic Geography 8 (2008) pp.615–649 Glaeser EL, Saiz A.2003.
  • The Rise of the Skilled City, (online), (http://scholar.harvard.edu/glaeser/publications/rise-skilled-city), diakses 19 November 2015 Ilmawan, Yuni Prasetyo Budi.2009.

Human Capital: The Impact of Education on Regional Economic Growth in Indonesia. Tesis Tidak Diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Irawan, Yogi.2009. Analisis Pengaruh Mutu Modal Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi, Perbedaan Pertumbuhan Regional dan Perkembangan Ukuran Provinsi di Indonesia Serta Faktor-Faktor Determinasinya.

Skripsi Tidak Diterbitkan. Jakarta: Universitas Indonesia. Kompas, Jokowi: Bonus Demografi Ibarat Pedang Bermata Dua, (http://nasional.kompas.com/read/2015/08/01/13314511/Jokowi.Bonus.Demografi.Ibarat.Pedang.Bermata.Dua), diakses 19 November 2015 Mankiw, GN, Romer, D & Weil DN.1992. A Contribution To The Empirics of Economics Growth.

The Quarterly Journal of Economics, May 1992, pp.407-435 Octavianingrum, Denty.2015. Analisis Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, Dan Tingkat Pendidikan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Daerah Istimewa Yogyakarta: Studi 5 Kabupaten/Kota. Skripsi Tidak Diterbitkan.

Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta Suyanto.2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten dan Kota di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2002-2008. Tesis Tidak Diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Todaro, Michael P & Stephen C. Smith.2015. Economic Development, Twelfth Edition, England: Pearson Education Limited Widodo, Tri, & Reza, Faizal.2013.

The Impact of Education on Economic Growth. Journal of Indonesian Economy and Business, Volume 28, Number 1, 2013, pp.23 – 44. Wulandari, Eka.2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 1979-2008. Tesis Tidak Diterbitkan.

4 Apa yang dimaksud dengan pembangunan?

Pembangunan (development) adalah proses perubahan yang mencakup seluruh system sosial, seperti politik, ekonomi, infrastruktur, pertahanan, pendidikan dan teknologi, kelembagaan, dan budaya (Alexander 1994). Portes (1976) mendefenisiskan pembangunan sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya.

Bagaimana keterkaitan modal dalam pembangunan ekonomi suatu Negara?

Bagaimana keterkaitan modal dengan pembangunan ekonomi di suatu negara?​ Jawaban: Dalam pembangunan ekonomi, modal sosial sangat tinggi berpengaruh terhadap perkembangan dan kemajuan berbagai sektor ekonomi. Modal sosial yang tinggi membawa dampak pada tingginya partisipasi masyarakat sipil dalam berbagai bentuknya. Akibat positif yang dihasilkan adalah pemerintah akan memiliki akuntabilitas yang lebih kuat.

Apakah jumlah penduduk yang besar dapat menjadi modal pembangunan nasional?

Jumlah penduduk yang besar dapat menjadi modal pembangunan tetapi juga dapat menjadi beban pembangunan. Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar yaitu 237 juta jiwa ber- dasarkan Sensus Penduduk tahun 2010, menempati posisi ke 4 jumlah penduduk terbesar di dunia.