Besarnya Modal Awal Yang Diperlukan Untuk Membuat Tempe?
besarnya modal awal yang diperlukan dalam pembuatan tempe
Kelas: VIMata pelajaran: IPA/BiologiMateri: Macam-Macam Jamur dan ManfaatnyaKata kunci: TempeSaya akan mencoba menjawab pertanyaan ini dengan dua jawaban: Jawaban pendek: Besarnya modal awal yang diperlukan dalam pembuatan tempe adalah sebesar modal untuk membeli kacang kedelai, asam cuka, dan ragi tempe.Harga kedelai sekitar Rp 7000 per kilogram, harga ragi tempe sebesar Rp 20000 per plastik isi 500 gram dan harga asam cuka sebesar sekitar Rp 5000 per botok kecil isi 150ml. Jawaban panjang: Tempe memerlukan kacang kedelaisebagai bahan utama atau medium pertumbuhan, ragi tempe sebagai starter culture atau pemulaan pertumbuhan jamur tempe, dan asam cuka untuk menurunkan pH (keasaman) dari kedelai agar jamur tempe bisa tumbuh.
Tahapan pertama membuat tempe adalah membilas dan membersihkan kedelai dari kulit dan kotorannya. Lalu kedelai direndam selama 2-12 jam untuk membuatnya lunak. Berikutnya, kedelai direbus di dalam air. Masukkan kacang kedelai ke dalam panci masak dan tambahkan cukup air sampai kedelai terendam.
Tambahkan cuka dan masak selama 30 menit. Tiriskan air dan keringkan kedelai dengan terus memanaskannya di dalam panci dengan api sedang selama beberapa menit dan sampai kedelainya kering. Biarkan kedelai mendingin sampai di bawah 35 ° C. Tahap berikutnya adalah memasukkan ragi tempe ke kacang kedelai.
Taburi kedelai dengan 1 sendok teh ragi starter tempe. Aduk dengan sendok bersih selama sekitar 1 menit untuk meratakan ragi. Mencampur ragi tempe dengan baik sangat penting karena ini mengurangi risiko pembusukan dan fermentasi akan lebih cepat. Setelah diragi, kedelai dimasukkan ke cetakan atau wadah pembentukan tempe.
Ambil kantong plastik cm dan lubangi dengan lubang pada jarak sekitar 1 cm dengan jarum tajam. Ini akan memungkinkan jamur tempe cetakan tempe untuk bernafas. Tekan cetakan rata, pastikan total ketebalan biji maksimal 3 cm. Tempatkan kacang dalam cetakan di inkubator pada suhu 30 ° C atau di tempat yang hangat selama sekitar 36-48 jam dimana fermentasi tempe terjadi.
Dengan ini tempe terbentuk dan diisi sepenuhnya dengan jamur tempe berwarna putih dan isinya bisa diangkat keluar secara keseluruhan. : besarnya modal awal yang diperlukan dalam pembuatan tempe
Contents
Langkah pertama dalam pembuatan tempe?
Proses Pembuatan Tempe! Lebih Sehat dan Bermanfaat – Tempe sudah lama diakui sebagai makanan dengan nilai kandungan gizi yang tinggi. Sejumlah penelitian yang diterbitkan pada, diperoleh hasil bahwa tempe mengandung elemen yang berguna bagi tubuh, yaitu asam lemak, vitamin, mineral, dan antioksidan. pada tempe meningkatkan derajat ketidakjenuhan terhadap lemak.
- Asam lemak tidak jenuh ini mempunyai efek penurunan terhadap kandungan kolestrol serum, sehingga dapat menetralkan efek negatif sterol di dalam tubuh.
- Tempe merupakan sumber vitamin B yang sangat potensial.
- Jenis vitamin yang terkandung dalam tempe antara lain vitamin B1, B2, asam pantotenat, asam nikotinat, vitamin B6, dan B12.
Tempe mengandung mineral makro dan mikro dalam jumlah yang cukup. Kapang tempe dapat menghasilkan enzim fitase yang akan menguraikan asam fitat (yang mengikat beberapa mineral) menjadi fosfor dan inostol. Dengan terurainya asam fitat, mineral-mineral tertentu seperti besi, kalsium, magnesium, dan zink menjadi lebih tersedia untuk dimanfaatkan tubuh.
Didalam tempe juga ditemukan suatu zat antioksidan dalam bentuk isoflavon yang sangat dibutuhkan tubuh untuk menghentikan reaksi pembentukan radikal bebas. Berikut ini adalah langkah-langkah proses pembuatan tempe : 1. Agar benar-benar mendapatkan biji kedelai yang bagus, dilakukan penyortiran. Caranya tempatkan biji kedelai pada tampah, kemudaian ditampi.2.
Biji kedelai dicuci dengan air yang mengalir.3. Biji kedelai yang sudah bersih ke dalam panci berisi air, kemudian direbus selama 30 menit atau sampai mendekati setengah matang.4. Kedelai yang sudah direbus direndam selama semalam hingga menghasilkan kondisi asam.5.
Keesokan harinya, kulit arinya dikupas. Caranya, kedelai dimasukkan ke dalam air, kemudian remas-remas sambil dikuliti hingga akhirnya didapatkan keping-keping kedelai.6. Keping kedelai dicuci sekali lagi, dengan cara yang sama seperti mencuci beras yang hendak ditanak.7. Keping kedelai dimasukkan ke dalam dandang lalu ditanak, mirip seperti menanak nasi.8.
Setelah matang, angkat, lalu dihamparkan tipis-tipis di atas tampah. Ditunggu sampai dingin, airnya menetes habis, dan keping kedelai mengering.9. Proses selanjutnya adalah menambahkan ragi. Pemberian ragi pada kedelai dicampurkan sambil diaduk hingga merata.
- Ukurannya, 1 kg kedelai menggunakan sekitar 1 gram ragi.10.
- Bungkus kedelai yang sudah bercampur rata dengan ragi menggunakan daun pisang atau plastik.11.
- Peram bungkusan kedelai.
- Bila pembungkusnya berupa plastik, pemeraman dilakukan di atas kajang-kajang bambu yang diletakkan pada rak-rak.
- Bila pembungkusnya berupa daun, pemeraman dilakukan pada keranjang bambu yang ditutup goni.12.
Sesudah diperam semalaman, dilakukan penusukan dengan lidi. Tujuannya agar udara segar dapat masuk ke dalam bahan tempe.13. Peram lagi semalaman, keesokan harinya tempe yang dibuat telah jadi dan siap dikonsumsi. : Proses Pembuatan Tempe! Lebih Sehat dan Bermanfaat
Urutan langkah dalam pembuatan tempe yang tepat adalah?
Proses Pembuatan Tempe – Tempe bisa dioleh menjadi beragam jenis masakan. Biasanya tempe digoreng, disayur, atau ada juga yang mengkonsumsi tempe mentah dengan tambahan sambal terasi. Namun sebenarnya bolehkah tempe dikonsumsi saat masih mentah? Menurut penuturan di laman sehatq.com, makan tempe saat masih mentah tidak disarankan.
- Hal tersebut sesuai juga dengan penjelasan dalam Journal of Applied Microbiology, yang menyebutkan bahwa tempe sebaiknya dikonsumsi saat sudah matang.
- Pengolahannya bisa dengan cara digoreng, rebus, atau panggang.
- Proses pemasakan diperlukan untuk membunuh bakteri dan kontaminasi saat proses fermentasi.
Dengan kata lain, manfaat tempe mentah belum bisa dipastikan secara ilmiah, bahkan tempe mentah berisiko menyebabkan gangguan kesehatan karena adanya bakteri patogen. Terdapat berbagai metode proses pembuatan tempe. Namun, teknik pembuatan tempe di Indonesia secara umum terdiri dari tahapan perebusan, pengupasan, perendaman dan pengasaman, pencucian, inokulasi dengan ragi, pembungkusan, dan fermentasi.
- Pada tahap awal proses pembuatan tempe, biji kedelai direbus.
- Tahap perebusan ini berfungsi sebagai proses hidrasi, yaitu agar biji kedelai menyerap air sebanyak mungkin.
- Perebusan juga dimaksudkan untuk melunakkan biji kedelai supaya nantinya dapat menyerap asam pada tahap perendaman.
- Ulit biji kedelai dikupas pada tahap pengupasan agar miselium fungi dapat menembus biji kedelai selama proses fermentasi.
Pengupasan dapat dilakukan dengan tangan, diinjak-injak dengan kaki, atau dengan alat pengupas kulit biji. Setelah dikupas, biji kedelai direndam. Tujuan tahap perendaman ialah untuk hidrasi biji kedelai dan membiarkan terjadinya fermentasi asam laktat secara alami agar diperoleh keasaman yang dibutuhkan untuk pertumbuhan fungi.
- Fermentasi asam laktat terjadi dicirikan oleh munculnya bau asam dan buih pada air rendaman akibat pertumbuhan bakteri Lactobacillus,
- Bila pertumbuhan bakteri asam laktat tidak optimum (misalnya di negara-negara subtropis, asam perlu ditambahkan pada air rendaman.
- Fermentasi asam laktat dan pengasaman ini ternyata juga bermanfaat meningkatkan nilai gizi dan menghilangkan bakteri-bakteri beracun.
Proses pencucian akhir dilakukan untuk menghilangkan kotoran yang mungkin dibentuk oleh bakteri asam laktat dan agar biji kedelai tidak terlalu asam. Bakteri dan kotorannya dapat menghambat pertumbuhan fungi. Inokulasi dilakukan dengan penambahan inokulum, yaitu ragi tempe atau laru.
- Inokulum dapat berupa kapang yang tumbuh dan dikeringkan pada daun waru atau daun jati (disebut usar; digunakan secara tradisional), spora kapang tempe dalam medium tepung (terigu, beras, atau tapioka; banyak dijual di pasaran), ataupun kultur R.
- Oligosporus murni (umum digunakan oleh pembuat tempe di luar Indonesia).
Inokulasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
Penebaran inokulum pada permukaan kacang kedelai yang sudah dingin dan lalu dikeringkan, akhirnya dicampur merata sebelum pembungkusan. Inokulum dapat dicampurkan langsung pada saat dalam proses perendaman, dibiarkan beberapa lama, lalu dikeringkan.
Setelah diinokulasi, biji-biji kedelai dibungkus atau ditempatkan dalam wadah untuk fermentasi. Berbagai bahan pembungkus atau wadah dapat digunakan (misalnya daun pisang, daun waru, daun jati, plastik, gelas, kayu, dan baja), asalkan memungkinkan masuknya udara karena kapang tempe membutuhkan oksigen untuk tumbuh.
- Bahan pembungkus dari daun atau plastik biasanya diberi lubang-lubang dengan cara ditusuk-tusuk sebelum dijadikan produk.
- Biji-biji kedelai yang sudah dibungkus dibiarkan untuk mengalami proses fermentasi.
- Pada proses ini kapang tumbuh pada permukaan dan menembus biji-biji kedelai, menyatukannya menjadi tempe.
Fermentasi dapat dilakukan pada suhu 20 °C–37 °C selama 18–36 jam. Waktu fermentasi yang lebih singkat biasanya untuk tempe yang menggunakan banyak inokulum dan suhu yang lebih tinggi, sementara proses tradisional menggunakan laru dari daun biasanya membutuhkan waktu fermentasi sampai 36 jam.
- Di Ponorogo, ada tempe yang menjadi ciri khas, yaitu tempe Ngrayun.
- Tempe Ngrayun memiliki ciri khas yaitu bentuknya persegi dan tipis, serta dibungkus dengan daun pisang dan daun jati.
- Proses dalam membuat tempe Ngrayun ini yaitu kedelai yang sudah dibersihkan, lalu disiram dengan air mendidih, setelah itu dibiarkan selama 2 hari.
Setelah 2 hari kedelai-kedelai tersebut cuci dan digiling, lalu dibungkus, dan tempe pun sudah jadi dalam 2 hari. Nah, itulah penjelasan singkat mengenai sejarah perkembangan, khasiat, kandungan, dan proses pembuatan tempe. Teknik pembuatan tempe di Indonesia secara umum terdiri atas tahapan perebusan, pengupasan, perendaman dan pengasaman, pencucian, inokulasi dengan ragi, pembungkusan, serta fermentasi. Temukan hal menarik lainnya di www.gramedia.com. Gramedia sebagai #SahabatTanpaBatas akan selalu menampilkan artikel menarik dan rekomendasi buku-buku terbaik untuk para Grameds. BACA JUGA:
12 Makanan Pokok di Indonesia Selain Nasi 15 Rekomendasi Makanan Alternatif Selain Nasi Putih yang Sehat dan Baik untuk Diet Menu Diet Pagi, Siang, dan Malam Pengertian Makanan 4 Sehat 5 Sempurna dan Jenis-Jenisnya Pengertian Makanan Fungsional dan Contoh Makanan Fungsional
Berapa lama proses pembuatan tempe?
4. Simpan tempe di suhu yang tepat – Proses fermentasi tempe membutuhkan waktu selama kurang lebih selama dua hari. Dalam proses tersebut, pastikan untuk menyimpan tempe di suhu ruang agar kedelai bisa berproses dengan baik dan menjadi tempe. Menurut Driando, suhu ideal untuk menyimpan tempe adalah pada suhu 27-30 derajat celsius. Baca juga: Cara Membuat Tempe untuk Pemula ala Tempe Movement
Apa bahan dasar untuk membuat tempe?
Tempe berasal dari fermentasi kacang kedelai atau kacang-kacangan lainnya menggunakan ragi tempe. Karena memiliki kandungan protein yang tinggi dan mudah didapat, maka kedelai dapat dijadikan bahan utama dalam pembuatan tempe.
Bagaimana cara memasarkan produk tempe?
Bagaimana proses pemasaran tempe?
Kelas : IX Pelajaran : Wirausaha Kategori : Kewirausahawaan Kata Kunci : Tempe, Pengertian, Tahapan, Proses Pemasaran Tempe Pembahasaan :
Tempe, merupakan salah satu makanan tradisional khas Indonesia. Tempe ini merupakan makanan yang dihasilkan dari proses pemfermentasiaan biji kedelai menggunakan ragi. Tempe ini pun kian hari semakin menjadi bisnis yang menjanjikan, sebab faktanya tempe semakin hari semakin mendunia namanya.
Wow pinter banget pasti ortunya pedagang:) canda sebutkan 3 cara pedagang keripik tempe dalam mempromasikan kripik tempenya ?
: Bagaimana proses pemasaran tempe?
Berapa banyak ragi yang digunakan untuk membuat tempe?
3 Alasan Ragi Raprima Paling Cocok Digunakan untuk Membuat Tempe Ragi Tempe merupakan suatu bahan yang memang dibutuhkan dalam pembuatan tempe. Dengan menggunakan ragi, kedelai akan difermentasi dengan cara didiamkan selama beberapa hari untuk menghasilkan tempe yang sempurna.
- Dalam membuat tempe, pemilihan ragi yang berkualitas dapat berpengaruh terhadap hasil yang akan didapatkan.
- Pada zaman dahulu pembuatan tempe memang masih menggunakan cara alami dalam proses peragiannya.
- Dimana ragi yang digunakan berasal dari pohon waru yang sudah dikeringkan yang diusar-usarkan pada kedelai yang sudah ditiriskan ke dalam tampah atau tempat untuk menempatkan kedelai yang sudah melewati proses perebusan.
- Setelah itu kedelai yang sudah diusar-usari menggunakan daun waru kemudian memasuki proses fermentasi selama beberapa hari untuk menghasilkan tempe siap konsumsi.
Dalam penggunaan bahan apapun, tentu ada dosis pemakaian sesuai dengan bahan yang ingin dibuat. Begitu juga dalam pembuatan tempe, pemberian ragi sesuai dengan jumlah kedelai yang ingin dibuat sebaiknya sesuai agar menghasilkan tempe yang berkualitas.
- Ragi Tempe Raprima Ragi tempe yang dimaksud adalah jenis ragi yang berwarna putih yang berbentuk bubuk.
- Jenis ragi tempe yang masih baik biasanya memiliki tampilan warna putih dan kondisinya belum menggumpal dan masih aman saat digunakan untuk membuat suatu makanan.
- Namun tidak perlu dikhawatirkan, karena ragi dalam kemasan sudah tertera tanggal kadaluwarsa sehingga dalam pemakaiannya bisa disesuaikan dengan batas akhir penggunaannya.
Dalam memproduksi tempe bumbung kami menggunakan jenis ragi tempe merek raprima yang memang sudah teruji kualitasnya. Jenis ragi raprima ini adalah jenis ragi yang banyak dipilih oleh para pengrajin atau pembuat tempe di Indonesia. Anda juga dapat mencoba membuat tempe menggunakan ragi raprima ini yang bisa anda peroleh ditempat kami yang dijual secara online.
- Dapat menghasilkan tempe bumbung yang rasanya enak, bulunya tebal dan tidak cepat memiliki spora hitam yang mengurangi rasa serta dapat disimpan lebih lama.
- Ragi tempe raprima yang berbentuk bubuk memudahkan setiap penggunanya untuk menakar sesuai dengan kebutuhan.
- Dapat digunakan baik dalam skala besar maupun skala kecil.
Keunggulan lain yang ada pada ragi tempe raprima dalam satu bungkusnya terdapat takaran atau yang disesuaikan dengan jumlah kedelai yang akan dibuat menjadi tempe. Tempe Raprima Berikut takaran penggunaan ragi tempe raprima :
- 2 gram ragi tempe untuk 1 kg kedelai
- 1 Sendok teh ragi tempe raprima untuk 2,5 kg kedelai
- 1 Sendok makan ragi tempe raprima untuk untuk 10 kg kedelai
Menggunakan ragi tempe raprima bisa digunakan baik dalam skala kecil maupun besar. Hal ini dapat memberi peluang para Ibu rumah tangga yang sedang memulai membuat tempe. Biasanya untuk pembuat tempe yang masih pemula hanya membutuh kedelai dengan jumlah yang tidak banyak.
Sehingga ragi tempe raprima dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan. Selain itu jika anda ingin memesannya kami juga tidak membatasi jumlah pemesanan, satu bungkus ragi raprimapun ini kami siap mengirimkan dengan senang hati. Untuk menyimpan ragi tempe raprima ini bisa Anda letakkan ditempat yang bersih dan kering dengan kondisi suhu yang tidak terlalu panas.
Ragi tempe kedelai merek Raprima Silahkan hubungi kami kapan saja untuk mendapatkan ragi tempe merek raprima. Kami menyediakan dari pembelian eceran partai kecil maupun pembelian ragi tempe raprima dalam partai besar atau grosir. Hubungi kami di :
Berapa lama waktu untuk merebus tempe?
Berapa Lama Mengukus Tempe yang Tepat? Cek Di Sini Fimela.com, Jakarta Tempe merupakan salah satu makanan dari hasil fermentasi kedelai dan beberapa bahan lainnya, selain itu makanan satu ini sering kita jumpai. Tempe sendiri di gadang sebagai salah satu makanan tradisional khas Indonesia.
- Meski sering kita jumpai ternyata gizi dari tempe sendiri tidak kalah dan memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi.
- Memasak tempe tidaklah sulit, karena makanan satu ini cukup mudah untuk diolah menjadi berbagai makanan.
- Beberapa masakan tempe sangat sederhana dan enak serta mudah untuk dibuat, ternyata ada beberapa cara dan aturan agar memasak tempe menjadi lebih enak.
Berikut beberapa tips dan waktu yang tepat untuk mengukus tempe: Resep Tempe Goreng Jeletot Resep Kering Tempe Asam Manis Pedas 5 Resep Mendol Tempe Enak untuk Memanfaatkan Tempe Mulai Busuk Ilustrasi/copyright shutterstock.com Tempe merupakan salah satu sumber protein yang sangat murah dan mudah yang dapat ditemukan di Indonesia, tetapi sebelum mengkonsumsi tempe tentu kita akan memasaknya terlebih dahulu.
Ada banyak cara dan masakan yang mmemiliki bahan utama tempe yang sangat mudah untuk di masak, karena tempe yang masih mentah kurang baik untuk kesehatan tubuh. Ada berbagai pilihan untuk memasak tempe tanpa digoreng, yaitu mengukus, merebus, hingga memangganggnya. Ternyata waktu yang tepat untuk mengukus atau merebus tempe adalah 15-20 menit agar memiliki hasil yang matang.
ilustrasi bacem/Santo_AW/Shutterstock Ada beberapa tips saat kamu ingin mengolah tempe yang mudah dan dapat kamu ikuti, cek di bawah ini:
Berapa suhu untuk fermentasi tempe?
RANCANG BANGUN PENGATURAN SUHU DAN KELEMBABAN UNTUK OPTIMASI PROSES FERMENTASI TEMPE (SOFTWARE) ABSTRAK Proses fermentasi tempe dengan cara konvensional memerlukan waktu yang lama. Hal ini bergantung pada kondisi suhu dan kelembaban di lingkungan sekitar yang berubah-ubah.
- Seharusnya suhu dan kelembaban optimum untuk membantu proses fermentasi tempe adalah antara 300C-350C dan 60%-70% RH.
- Tidak menentunya suhu dan kelembaban sekitar dapat memperlama waktu proses fermentasi.
- Untuk mengatasinya, diperlukan suatu sistem yang dapat menjaga kestabilan suhu dan kelembaban sesuai dengan yang diinginkan.
Sistem tersebut terdiri dari heater yang berfungsi sebagai alat untuk menaikkan suhu dan untuk sirkulasinya dibantu oleh exhaust dan blower sehingga penyebaran panas agar merata. Dalam perancangan sistem suatu peralatan elektronik yang mempunyai kemampuan untuk membantu proses fermentasi tempe secara otomatis, digunakan rangkaian mikrokontroller ATMEGA 16 dan dengan sensor temperatur dan kelembaban berupa IC SHT 11.
- Sensor tersebut digunakan untuk membaca suhu dan kelembaban dalam ruang inkubator.
- Yang menjadi perbedaan antara pembuatan secara manual dengan otomatis adalah perbedaan waktunya, pada pembuatan tempe secara otomatis diperlukan waktu 19 jam untuk tempe bungkus plastik, 20 jam untuk tempe tanpa bungkus dan 21 jam untuk tempe bungkus daun.
Sedangkan pembuatan secara konvensional diperlukan waktu 27 jam untuk tempe bungkus plastik, 28 jam untuk tempe tanpa bungkus dan 30 jam untuk tempe bungkus daun. Suhu dan kelembaban yang dihasilkan dalam ruang inkubator berkisar antara 30.53ºC-34.81ºC dan 59%RH-69%RH.
Bagaimana prinsip kerja pembuatan tempe?
Pembuatan Tempe dilakukan dengan proses fermentasi, yaitu dengan menumbuhkan jamur Rhizopus oryzae pada kedelai matang yang telah dilepaskan kulit epidermisnya. Tempe mengandung berbagai nutrisi yang diperlukan oleh tubuh seperti protein, lemak, karbohidrat, dan mineral.
Kapan pertama kali tempe dibuat?
Sejarah tempe di Indonesia –
- Kata Tempe ditemukan pada manuskrip Serat Centhini jilid 3 yang menggambarkan perjalanan Mas Cebolang dari Candi Prambanan menuju Pajang dan mampir di dusun Tembayat Kabupaten Klaten, dijamu makan siang oleh Pangeran Bayat salah satu lauknya adalah Brambang Jae Santen Tempe.
- Kata tempe berasal dari bahasa Jawa kuno yaitu Tumpi yang berarti makanan yang berwarna putih. Tempe pada awalnya dibuat dari kedelai hitam.
- Tempe dikembangkan di Jawa sebelum abad ke-16 dan dikenal di masyarakat ada Tempe Jogja, Tempe Banyumas, Tempe Malang dan Tempe Pekalongan.
- Tekonologi pengolahan Tempe merupakan teknologi yang berasal dari rakyat secara turun-temurun.
- Cara pengolahan Tempe sangat bervariasi, namun pada prinsip dasarnya sama, yaitu menciptakan kondisi yang cocok untuk perkembangan kapang (jamur tempe).
- Ide dasar kebutuhan akan model produksi Tempe yang ideal dan dikelola mengikuti cara produksi pangan yang baik
- Menjadi role model bagi pengrajin Tempe untuk melakukan perubahan produksi yang higienis dan ramah lingkungan.
- Hasil ide berama Kopti Bogor, Mercycorps dan FTI (Forum Tempe Indonesia)
- Merupakan unit usaha yang berada di bawah naungan Kopti Bogor.
- Diresmikan tanggal 6 Juni 2012 (Inspirasi hari Tempe Dunia)
Mengapa pada saat pembuatan tempe harus dibungkus?
mengapa dalam pembuatan tempe harus dibungkus rapat? Dalam pembuatan tempe harus dibungkus rapat agar tidak terkontaminasi oksigen. Prinsip dalam pembuatan tempe diperlukan proses fermentasi yaitu proses respirasi tanpa oksigen (anaerob). Prose fermentasi pada tempe dilakukan oleh jamur Rhizopus oryzae.