Mengapa Yesus Membayar Pajak Kepada Bait Allah?

Mengapa Yesus Membayar Pajak Kepada Bait Allah
Pajak untuk Bait Allah – Reforming Heart Devotion Ketika bangsa Israel diperintah oleh dinasti Makabe pada abad 164-63 SM, semua laki-laki Yahudi dewasa diwajibkan membayar dua dirham. Ini setara dengan rata-rata penghasilan pekerja harian selama dua hari pada waktu itu.

Pada zaman Tuhan Yesus, kebiasaan ini masih terus diberlakukan, tetapi dengan banyak pertentangan. Orang Eseni tidak menganggap Bait Suci ini sah karena dipugar secara besar-besaran oleh Herodes. Orang Saduki menentang pembayaran pajak ini. Sebagian besar orang menganggap tokoh agama tidak perlu diwajibkan membayar.

Di tengah-tengah perdebatan inilah seorang pemungut pajak Bait Suci datang ke Petrus di Kapernaum. Pertanyaannya di dalam ayat 24 menunjukkan dua hal. Pertama, pemungut pajak ini ingin tahu di manakah posisi Yesus. Menentang membayar pajak Bait Suci, atau setuju? Lalu hal yang kedua adalah dia ingin menekankan posisinya bahwa seharusnya Yesus juga membayar pajak Bait Suci, dan karena itu seharusnya Yesus segera melunasinya kepada dia.

  1. Petrus menjawab bahwa Yesus membayar pajak tersebut.
  2. Setelah bertemu Yesus kembali, Petrus segera mendapatkan pertanyaan dari Yesus mengenai apa yang telah terjadi.
  3. Inilah pernyataan kemahakuasaan Yesus.
  4. Tanpa bertanya Dia tahu apa yang dialami Petrus.
  5. Maka Yesus mengajukan pertanyaan mengenai pajak yang dibebankan oleh pemerintahan dunia ini.

Yesus sedang membicarakan tentang wewenang kerajaan-kerajaan besar untuk membebaskan pajak. Orang-orang atau sekutu-sekutu yang dianggap penting bagi Romawi dibebaskan dari pajak. Mereka diberikan penghargaan sebagai sekutu yang berharga bagi kerajaan.

Inilah yang mendorong beberapa golongan di dalam zaman Yesus menolak membayar pajak, termasuk pajak Bait Suci ini. Mereka menganggap bahwa golongan mereka seharusnya dihargai dengan dibebaskan dari pajak, terutama pajak Bait Suci ini. Mereka juga menganggap bahwa orang-orang yang melayani di dalam keagamaan atau mempunyai posisi sebagai pengajar Taurat seharusnya dibebaskan dari pajak Bait Suci.

Inilah arti pertanyaan Yesus. Dia sedang meminta Petrus berpikir tentang perdebatan yang sedang terjadi di tengah-tengah Israel pada waktu itu. Petrus menjawab dengan mengambil posisi yang sama dengan orang-orang yang menolak membayar pajak Bait Suci tersebut.

Jika Petrus menolak, apakah Yesus juga menolak? Ayat 27 menunjukkan kepada kita bahwa Yesus tidak menganggap perdebatan itu penting. Meskipun Dia mengetahui bahwa Dia seharusnya tidak perlu membayar pajak itu, Dia tidak memikirkan bagaimana caranya untuk memperjuangkan hak-Nya tidak membayar pajak. Dia lebih memikirkan apakah orang yang menagih pajak itu akan menjadi jauh dari Kerajaan Allah karena penolakan Yesus membayar pajak atau tidak.

Itulah sebabnya di dalam ayat 27 Yesus mengatakan bahwa Dia akan membayar, yaitu supaya tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain. Batu sandungan bisa berarti dua hal. Yang pertama adalah mendorong orang-orang yang menolak membayar pajak untuk menjadikan Yesus pemimpin mereka untuk melawan sistem yang merugikan mereka.

  • Yang kedua adalah menjauhkan orang-orang yang menganggap bahwa seharusnya Yesus membayar pajak Bait Suci tersebut dari berita Injil.
  • Lalu kejadian yang terjadi berikutnya adalah Yesus menyuruh Petrus pergi memancing.
  • Ini sangat aneh.
  • Apakah kaitan memancing dengan membayar pajak? Ternyata dari ikan yang akan ditangkap itulah Tuhan telah menyediakan uang untuk membayar pajak Bait Suci tersebut.

Tuhan ingin mengajarkan kepada Petrus bahwa ketika dia tidak membela diri dan memperjuangkan hak sendiri, maka Tuhanlah yang akan menyediakan apa yang dia perlukan. Dia tidak perlu khawatir akan dirugikan terus menerus ketika dia tidak berteriak untuk membela diri.

Tuhanlah yang menyediakan segala yang diperlukan Petrus, dan Tuhan jugalah yang menyediakan segala yang kita semua perlukan. Craig Keener menafsirkan bahwa Matius mencatat peristiwa ini untuk menguatkan orang-orang Kristen Yahudi yang juga dipaksa membayar pajak Bait Suci.1 Meskipun mereka tidak beribadah di Bait Suci, tetapi mereka diminta untuk membayar karena dianggap bagian dari aliran agama Yahudi.

Kisah ini menguatkan mereka untuk tidak perlu menghabiskan tenaga berjuang menentang pemerintahan agama Yahudi ataupun kebijakan pajak Romawi. Lebih baik mereka konsentrasi untuk hidup kudus di dalam Kristus dan memberitakan Injil. Tetapi bukankah pajak yang cenderung tidak adil ini akan terus merugikan keuangan orang-orang Kristen Yahudi? Ya, jika Tuhan tidak memelihara mereka.

Tidak, jika Tuhanlah pemelihara mereka. Tuhan bisa menyediakan uang dari mulut ikan kalau perlu. Tuhanlah yang nanti akan mencukupkan. Karena itu orang-orang Kristen tidak perlu takut dan terus khawatir. Tuhan akan sediakan. Tugas dan bagian kita adalah memperjuangkan dengan segenap kekuatan semua pekerjaan yang Tuhan percayakan kepada kita, dan Tuhan akan memperjuangkan bagian lain dalam hidup kita.

Kiranya bagian ini menguatkan kita kembali bahwa Tuhan sanggup memelihara hak kita meskipun kita tidak memperjuangkannya. Ini tidak berarti kita tidak perlu memperjuangkan keadilan. Tuhan sangat benci orang yang berlaku tidak adil. Tuhan juga benci orang yang tidak memperjuangkan keadilan.

  • Tetapi Tuhan mengasihani orang-orang yang diperlakukan tidak adil.
  • Tuhan juga membela orang yang tidak membela diri.
  • Jadi panggilan orang Kristen adalah untuk memperjuangkan keadilan dan orang-orang lain yang diperlakukan tidak adil.
  • Tetapi orang Kristen tidak dituntut untuk sanggup membela diri.
  • Bahkan Tuhan akan menjadi pembela bagi orang-orang yang terus memperjuangkan kepentingan orang lain.

Kita tidak perlu takut bahwa kita tidak sanggup mendapatkan keadilan bagi diri sendiri. Tuhan yang akan mengurus itu semua. Maka kita dapat belajar dari kisah Petrus ini. Tuhan meminta Petrus tetap membayar pajak Bait Suci, dan Tuhanlah yang akan mencukupkan apa yang Petrus perlukan.

  1. Orang Kristen perlu menjalankan kewajibannya dalam membayar pajak.
  2. Tetapi bagaimana bila pajak itu diberlakukan di tengah-tengah keadaan yang tidak adil? Bagaimana bila pajak itu membuat kita berada dalam posisi dirugikan? Tuhanlah yang memberikan kepada kita semua yang ada di dalam genggaman kita.
  3. Tuhan juga yang akan memberi segala yang kita perlukan.

Tuhan pemilik segala sesuatu, Dialah yang akan memerhatikan kebutuhan kita. Tuhan sumber segala keadilan, Dialah yang akan memerhatikan dan memperjuangkan hak kita. Doa: Tuhan, kami bersyukur sebab di tengah-tengah menjalankan kewajiban kami, kami boleh mendapatkan kekuatan dari penyertaan Tuhan.

Tuhan yang menyertai hidup kami, Tuhan yang memberikan apa yang kami perlukan, Tuhan yang berjuang demi orang-orang tertindas, Tuhan yang memerhatikan hak orang-orang miskin, kami bersyukur dapat mengenal Engkau, Tuhan yang sejati. Tolong kami untuk dikuatkan terus oleh kebenaran firman-Mu sehingga kami menjalankan kewajiban kami tanpa rasa takut.

(JP) 1 Craig Keener, The Gospel of Matthew, hlm.444. : Pajak untuk Bait Allah – Reforming Heart Devotion

Jelaskan apakah Yesus membayar pajak Bait Allah?

Referensi –

  1. ^
  2. Gill’s Exposition of the Entire Bible.
  3. , 2009, The Gospel of Matthew: A Socio-Rhetorical Commentary, Wm.B. Eerdmans Publishing,, page,
  4. The Pulpit Commentary, disunting oleh H.D.M. Spence dan Joseph S. Exell, 1890.
  5. Jeffrey, Grant R. The Handwriting of God. Sacred Mysteries of the Bible.1997. Inspirational Press. New York.

Diperoleh dari “” : Yesus membayar bea untuk Bait Allah – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Apa yang dilakukan oleh Yesus di Bait Allah?

Yesus berdiam diri di dalam Bait Allah – gereja ketika orang-orang berdoa. Ketika ia mendenar mereka menyanyikan sebuah lagu dari Alktiab. Ia mendengarkan pembicaraan beberapa pendeta, yang disebut ahli Taurat, yang berbicara tentang Allah.

Untuk apa Yesus pergi ke Bait Allah dan kapan?

Kitab suci – Peristiwa tersebut dikisahkan dalam Injil Lukas ( Lukas 2:22–40 ). Menurut Injil tersebut, Maria dan Yusuf menempatkan bayi Yesus ke Bait Allah di Yerusalem empat puluh hari (inklusif) setelah kelahiran-Nya untuk menyelesaikan purifikasi ritual Maria setelah melahirkan.

Apa pesan dari Kitab Suci mengenai pajak sebagai warga negara?

Dalam Kitab Suci khususnya dalam Injil Matius 17 : 24 – 27. Tuhan Yesus mengajarkan agar setiap warga negara membayar pajak kepada Kaisar sebagai wujud tanggungjawabnya sebagai warga negara.

Apa arti bagi kehidupan kita sehari hari bahwa Yesus adalah Tuhan kita?

Mengapa Yesus Kristus Penting dalam Kehidupan Saya? Mengapa Yesus Kristus Penting dalam Kehidupan Saya? Ketika kita memahami semua yang Juruselamat lakukan bagi kita, Dia menjadi orang paling penting dalam kehidupan kita. Baru-baru ini saya membaca sebuah tulisan di blog di mana si penulis berbicara tentang bagaimana Juruselamat memainkan peran penting dalam kehidupannya sehari-hari. Saya senang dia bersedia untuk membagikan perasaannya, namun saya sedih oleh sebuah respons pembaca: “Dia tidaklah penting dalam apa pun kehidupan saya—tidak pernah dan tidak akan pernah.” Pembaca itu tidak bisa lebih salah.

Cepat atau lambat, kita semua akan membutuhkan Juruselamat. Kita semua melakukan kesalahan yang tidak bisa diperbaiki, pengalaman yang hilang dan tidak bisa kita pulihkan, serta menghadapi rasa sakit, penganiayaan, tragedi, beban, serta kekecewaan yang tidak bisa kita atasi sendiri. Kabar baiknya adalah bahwa kita tidak harus mengatasinya sendirian.

“Dalam momen kelemahan kita mungkin berseru, ‘Tidak seorang pun tahu seperti apa rasanya. Tidak seorang pun paham.’ Namun Putra Allah secara sempurna mengetahui dan memahami, karena Dia telah merasakan dan memikul beban individu kita,” tutur Penatua David A.

  • Bednar dari Kuorum Dua Belas Rasul.
  • Dan karena pengurbanan-Nya yang tak terbatas dan kekal (lihat ), Dia memiliki empati yang sempurna dan dapat mengulurkan lengan belas kasihan-Nya kepada kita.” Yesus penting bagi kita karena melalui Pendamaian, ajaran-ajaran, pengharapan, kedamaian, dan teladan-Nya, Dia menolong kita mengubah kehidupan kita, menghadapi tantangan-tantangan kita, dan maju terus dengan iman sewaktu kita melakukan perjalanan kembali kepada-Nya dan Bapa-Nya.
You might be interested:  What Do You Think About Modal Auxiliary?

Salah satu alasan Yesus sedemikian penting bagi mereka yang dengan tulus berusaha untuk mengikuti Dia adalah bahwa kita semua lemah dan membutuhkan karunia pertobatan yang ditawarkan melalui Pendamaian. Ketika kita tersandung dan terjatuh, Setan ingin kita berpikir kita tidak cukup baik untuk bangkit dan kembali ke jalan yang benar.

Dia juga ingin kita lupa bahwa Injil adalah “Injil pertobatan” (; penekanan ditambahkan). Namun kita tahu bahwa “kasih karunia Kristus adalah nyata, yang memberikan baik pengampunan maupun pembersihan bagi pendosa yang bertobat.” Kuasa Pendamaian Yesus Kristus tersedia bagi kita masing-masing, namun kita harus memilih untuk mengizinkannya bekerja dalam kehidupan kita.

Bayangkan memberikan sebuah hadiah khusus kepada seorang teman—sesuatu yang teman Anda benar-benar butuhkan dan sesuatu yang Anda persiapkan melalui pengurbanan pribadi. Bayangkan teman Anda merespons, “Terima kasih, namun saya sungguh tidak menginginkan hadiah Anda.” Bagaimana perasaan Anda? Sewaktu kita tidak mengundang Yesus untuk menolong kita menjadi bersih melalui pertobatan, itu seakan-akan kita menolak hadiah-Nya.

Pada suatu kesempatan, setelah orang banyak menolak untuk berjalan lebih jauh lagi dengan Dia, Yesus bertanya kepada Dua Belas Rasul, “Apakah kamu tidak mau pergi juga?” Jawab Petrus, “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal” (). Anda dapat menemukan “perkataan hidup yang kekal” Juruselamat dalam tulisan suci, ajaran-ajaran dari para nabi yang hidup, dan bisikan-bisikan Roh Kudus.

Itu menawarkan landasan bagi “kebahagiaan dalam kehidupan ini dan kehidupan kekal di dunia yang akan datang,” dan itu membimbing kita dengan aman kembali kepada Bapa Surgawi kita serta Juruselamat kita. Apa saja kebenaran besar yang Juruselamat ajarkan? Presiden Dieter F.

  • “Bapa kita telah memberikan kepada anak-anak-Nya rencana besar kebahagiaan.”
  • “Melalui Pendamaian, kita dapat hidup selama-lamanya dengan orang-orang terkasih kita.”
  • “Kita akan memiliki tubuh yang dimuliakan, sempurna, dan baka, tidak terbebani dengan penyakit atau kecacatan.”
  • “Air mata kepedihan dan kehilangan kita akan digantikan dengan berlimpahnya kebahagiaan serta sukacita.”

Ketika kita menghadapi tantangan-tantangan serius, terkadang kita mendapati sulit untuk percaya kepada Tuhan. Namun memercayai Dia memberi kita pengharapan yang kita butuhkan untuk menghadapi tantangan-tantangan kita. Itulah yang terjadi dengan anggota keluarga Gatrell, yang tinggal di lingkungan Sister Jean A.

Stevens. Sister Stevens, penasihat pertama dalam presidensi umum Pratama, menuturkan bahwa keluarga itu berpegang erat pada Injil dan pada perjanjian-perjanjian bait suci mereka setelah Brother Gatrell didiagnosis dengan kanker. Melakukan itu memberi mereka pengharapan dalam janji-janji Allah bahwa mereka akan dipersatukan lagi setelah kehidupan ini.

Melewati hari-hari yang sulit sebelum suaminya tiada, Sister Gatrell bertutur, “Saya tahu Tuhan mengawasi kami. Jika Anda percaya kepada Tuhan, sungguh Anda dapat mengatasi tantangan apa pun dalam kehidupan.” Karunia Pendamaian memberi kita pengharapan akan kehidupan kekal—sesuatu yang kita butuhkan ketika kita mengalami kesulitan atau kematian dari orang terkasih kita. Jika Anda pernah menghadapi suatu bencana alam, menjadi subjek gosip kejam, mengalami sebuah tantangan yang mengubah hidup, bertengkar dengan seorang teman, atau membela apa yang benar, Anda tahu Anda membutuhkan kedamaian Tuhan. “Kedamaian Juruselamat,” tutur Penatua Neil L.

  • Andersen dari Kuorum Dua Belas Rasul, “memenangi terpaan angin puyuh dunia.” Selama sebuah konferensi umum terkini, Penatua Andersen membagikan sebuah kisah tentang seorang remaja Pramunita yang diolok-olok dan diejek karena membela pernikahan tradisional.
  • Diejek, dia belajar, terkadang itu harga dari “menjadi setia kepada Allah dan pada ajaran-ajaran para nabi-Nya yang hidup.” Namun membela bukan berarti berdiri sendirian.

Kita dapat senantiasa berpaling kepada Pangeran Damai ketika kita merasa kesepian atau terbebani, sedih atau cemas, takut atau tidak berharga. Kita melakukan itu dengan:

  • Berdoa kepada Bapa Surgawi memohon Roh untuk menyertai kita.
  • Membaca firman Tuhan dalam tulisan suci dan sebagaimana diwahyukan oleh para nabi yang hidup.
  • Menghadiri bait suci.
  • Menelaah kehidupan Juruselamat di gereja dan di seminari.
  • Menerapkan Pendamaian-Nya dengan bertobat dari dosa-dosa kita.
  • Membagikan kesaksian kita tentang Dia.

Ketika kita merasakan kedamaian Juruselamat, hati kita tidak perlu gundah atau takut (lihat ). “Hanya sang Guru yang mengetahui kedalaman dari kesulitan kita, rasa sakit kita, dan penderitaan kita,” tutur Presiden Thomas S. Monson. “Dia sajalah yang mempersembahkan kepada kita kedamaian kekal di saat-saat kemalangan. Di sepanjang pelayanan-Nya, Yesus tidak sekadar menunjukkan jalan menuju kebahagiaan—Dia memimpin di jalan itu. Melalui Pendamaian-Nya, Dia memimpin kita pada kasih. Melalui ajaran-ajaran-Nya, Dia memimpin kita pada kebenaran-kebenaran kekal. Melalui kehidupan sempurna-Nya, Dia memimpin kita ke jalan kepatuhan.

“Teladan terbesar yang pernah hidup di bumi adalah Juruselamat kita, Yesus Kristus. Pelayanan fana-Nya dipenuhi dengan mengajar, melayani, dan mengasihi orang lain,” ungkap Penatua Richard G. Scott dari Kuorum Dua Belas Rasul. Juruselamat, dia menambahkan, “mengundang kita untuk mengikuti teladan sempurna-Nya.” Ketika kita memahami bahwa Juruselamat memungkinkan pertobatan dan kebangkitan, mengajarkan kebenaran-kebenaran penting, menawarkan pengharapan dan kedamaian, dan memberikan teladan sempurna, Dia menjadi pusat dari kehidupan kita.

Dan dengan Dia sebagai teman kita, kita memiliki keberanian untuk menghilangkan ketakutan kita dan maju terus dengan iman. Catatan

  1. David A. Bednar, “Menanggung Beban Mereka dengan Mudah,” Liahona, Mei 2014, 90.
  2. D. Todd Christofferson, “Kebangkitan Yesus Kristus,” Liahona, Mei 2014, 113.
  3. “Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul,” Liahona, April 2000, 3.
  4. Dieter F. Uchtdorf, “Bersyukur dalam Keadaan Apa Pun,” Liahona, Mei 2014, 76.
  5. Jean A. Stevens, “Janganlah Takut; Aku Ini Menyertaimu,” Liahona, Mei 2014, 83.
  6. Henry B. Eyring, “Pusaka Berharga Pengharapan,” Liahona, Mei 2014, 24.
  7. Neil L. Andersen, “Angin Puyuh Rohani,” Liahona, Mei 2014, 18.
  8. Lihat Neil L. Andersen, “Angin Puyuh Rohani,” 19–20.
  9. Thomas S. Monson, “Aku Tidak Akan Membiarkan Engkau, dan Tidak Akan Meninggalkan Engkau,” Liahona, November 2013, 87.
  10. Richard G. Scott, “Aku Telah Memberikan Suatu Teladan kepada Kamu,” Liahona, Mei 2014, 35.

: Mengapa Yesus Kristus Penting dalam Kehidupan Saya?

Mengapa Tuhan Yesus mengusir yg berjualan di bait suci?

Intinya, Yesus hendak menghancurkan bisnis Hanas agar orang-orang dapat beribadah dan mempersembahkan korban dengan benar dan mudah, sebagaimana mestinya. Alasan atau sebab lain mengapa Yesus melakukan pembersihan bisnis ilegal di Bait Allah adalah karena sesuai time-line nya.

Menurut Yesus siapakah yang harus membayar pajak apa jawaban pemuda Bait Allah?

Menurut yesus siapakah yang harus membayar pajak? apa jawaban pemungut bea bait allah? tolong di

Jawaban: 1.Matius 17:24-27menurut Yesus, Rakyatlah yang seharusnya membayar pajak namun agar tidak menjadi batu sandungan, Orang asing juga harus membayar

2.pemungut bea Bait Allah kepada Petrus dan berkata: “Apakah gurumu tidak membayar bea dua dirham itu?” Jawabnya: “Memang membayar.” Dan ketika Petrus masuk rumah, Yesus mendahuluinya dengan pertanyaan: “Apakah pendapatmu, Simon? Penjelasan: Thank’s dan Mohon maaf agama saya Islam disini saya hanya menjawab pertanyaan saja : Menurut yesus siapakah yang harus membayar pajak? apa jawaban pemungut bea bait allah? tolong di

Tuhan Yesus disunat pada umur berapa?

Yesus lahir – Matius menyebut bahwa orang-orang majus dari Timur datang membawa hadiah berharga bagi bayi Yesus. dilukis oleh Giotto pada 1300, Injil Matius dan Lukas menyebut bahwa sebelum lahir Yesus, baik Maria ibunya, dan tunangannya, Yusuf, tahu bahwa Yesus akan menjadi Mesias atau Raja yang dijanjikan kepada orang-orang Yahudi, dalam Alkitab Ibrani maupun tulisan-tulisan Yahudi kuno.

Injil Lukas paling banyak menceritakan kisah ini. Pada masa Yesus dilahirkan, Kekaisaran Romawi menguasai sebagian mulia Eropa, Inggris, Timur Tengah dan Afrika Utara, Pemerintah ingin setiap keluarga sebagai di sensus sehingga setiap orang mesti kembali ke tempat dari mana mereka berasal. Yusuf berasal dari kota kecil Betlehem, tidak jauh Yerusalem, jadi walaupun Maria akan segera melahirkan, mereka mesti memperagakan perjalanan, dengan ribuan orang lainnya.

Jawaban YESUS Tentang Membayar Pajak Kepada Kaisar (Pemerintah) | Kisah Hidup Yesus

Ketika mereka tiba di Betlehem, tibalah masanya bagi Maria sebagai melahirkan putra sulungnya. Beliau membungkusnya dengan kain lampin dan membaringkannya di atas palungan (tempat makan ternak), karena absen tempat di rumah penginapan. Lukas memberitahu kita bahwa gembala yang mengurus domba di lereng bukit datang sebagai melihat bayi itu, karena mendapat kabar dari para malaikat, lalu mereka pergi bernyanyi dan memuji Tuhan atas Raja dan Juruslamat yang baru lahir.

  • Setelah berumur 8 hari, bayi Yesus disunat dan diberi nama secara resmi.
  • Pada usia 40 hari, pertama kali dibawa ke Bait Allah di Yerusalem dan di sana bertemu 2 orang yang menyambutnya, yaitu Simeon dan Hana,
  • Dalam Injil Matius diceritakan bahwa orang-orang mahir dari Timur melihat bintang baru di langit dan datang sebagai menemukan Yesus, karena mereka tahu bahwa Mesias itu akan lahir, dan bahwa bintang yaitu tanda bahwa Yesus lahir sebagai menjadi seorang Raja.

Karena raja masa itu Herodes tahu, maka beliau memerintahkan membunuh setiap anak berusia 2 tahun ke bawah di Betlehem. Namun, karena diberitahu dalam mimpi, Yusuf sudah pergi terlebih dahulu membawa Maria dan Yesus pindah ke Mesir. Mereka baru kembali ke Israel setelah Herodes mati, tetapi karena takut terhadap raja penggantinya, Arkhelaus, Yesus dibesarkan di kota Nazaret di Galilea,

Pada umur berapakah Yesus dibawa ke Bait Allah?

Catatan Alkitab – Kejadian ini tercatat dalam sebagai berikut: Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke pada, Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu. Sehabis hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya.

Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka. Karena mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem sambil terus mencari Dia. Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka.

Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya. Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-Nya: “Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau.” Jawab-Nya kepada mereka: “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka.

You might be interested:  Kapan Batas Waktu Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak?

Dimana Yesus mengatakan dirinya Tuhan?

Page 2 – Di dalam Injil Matius 2:1-12 pertanyaan tentang keTuhanan Yesus bisa terjawab dengan jelas ketika orang-orang Majus datang dari negeri Timur yang jauh, kurang lebih 2.000 km hanya untuk menyembah Yesus, seorang bayi yang lahir di Betlehem. Mereka bertanya: Dimanakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintanbg-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia (ayat 2) Raja Herodes beserta seluruh Yerusalem terkejut mendengar hal itu, maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu meminta keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan.

Jawab mereka: Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi: Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin yang akan menggembalakan umat-Ku Israel (ayat 3-6, bnd.Mikha 5:1).

Artinya kelahiran Yesus sebagai Mesias, raja orang Yahudi, umat pilihan Allah, telah dinubuatkan dan ditentukan tempatnya, yaitu Betlehem sebelum kejadian. Orang-orang Majus itu datang dari negeri Timur yang sangat jauh hanya untuk menyembah Yesus, seorang bayi yang belum bisa berbicara dan terbungkus di lampin dalam palungan.

  • Di dalam hukum Taurat atau Al-Quran, yang layak disembah hanya Allah.
  • Semua orang yang menyembah manusia dianggap menghujat Allah dan harus dihukum mati.
  • Itu sebabnya Yesus disalibkan oleh para tua-tua bangsa Yahudi dan imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat ketika Dia dihadapkan ke Mahkamah mereka dengan pertanyaan: Apakah Engkau Mesias? Jawab-Nya: Sekalipun Au mengatakannya kepada kamu, namun kamu tidak akan percaya; dan sekalipun Aku bertanya sesuatu kepada kamu, namun kamu tidak akan menjawab.

Mulai sekarang Anak Manusia sudah duduk di sebelah kanan Allah Yang Mahatinggi. Kata mereka semua: Kalau begitu, Engkau ini Anak Allah? Jawab Yesus: Kamu sendiri mengatakan, bahwa Akulah Anak Allah. Lalu kata mereka: Untuk apa kita perlu kesaksian lagi? Kita ini telah mendengarnya dari mulut-Nya sendiri (Lukas 22:66-71).

Dengan pernyataan Yesus bahwa Dia sudah duduk di sebelah kanan Allah Yang Mahatinggi menunjukkan kesetaraan diri-Nya dengan Allah. Dan mereka menganggap Yesus telah menghujat Allah dengan menyamakan diri-Nya sejajar dengan Allah, sama dengan Allah. Akibatnya Dia disalibkan. Demikian juga yang tertulis di dalam Injil Yohanes 1:1, 14 dan 18.

Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah (ayat 1). Kata adalah (Inggris: ” was “) dalam kalimat, Pada mulanya adalah Firman adalah kata Yunani hen, dalam bentuk tensa imperfek yang menekankan keberadaan yang terus menerus pada waktu yang lampau,

  • Frasa itu jadi dapat diterjemahkan, Pada mulanya adalah Firman yang terus menerus ada.
  • Pada mulanya Yohanes kemungkinan besar kembali pada awal mula alam semesta; Yohanes mengindikasikan bahwa sejauh ke belakang mana pun, Firman itu terus ada.
  • Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran (ayat 14).

Ayat ini dengan tegas menyatakan bahwa Yesus yang lahir di Betlehem adalah Allah yang telah menjadi manusia dan diam di antara manusia, dengan kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa. Lalu di dalam ayat 18: Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya,

Ayat ini menerangkan alasan Allah, yaitu Yesus lahir dan menjadi manusia, supaya manusia yang tidak pernah melihat Allah dapat melihat Allah melalui Yesus, Anak Tunggal Allah. Artinya Yesus adalah Allah yang menjadi manusia. Ketika ada pertanyaan atau klaim dari pihak lain, bahwa di seluruh Injil, Yesus tidak pernah menyatakan diri-Nya Tuhan, klaim itu salah besar, sebab di dalam Yohanes 13:13, Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan, dengan sangat tegas Yesus membenarkan pernyataan murid-murid-Nya, bahwa Dia adalah Guru dan Tuhan.

Itu sebabnya Yesus berfirman di dalam Yohanes 14:6, Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Dengan perkataan Firman ini, Yesus menjelaskan kepada setiap manusia yang ingin masuk ke surga, bahwa satu-satunya jalan ke surga hanya melalui Yesus, tidak ada jalan ke surga di dalam manusia yang lain, siapa pun dia.

  1. Eselamatan yang kekal hanya ada di dalam nama Yesus.
  2. Semua orang yang menerima Dia sebagai Tuhan dan juruselamtnya yang hidup pasti memperoleh hidup yang kekal di surga.
  3. Dan ketika Yesus berkata: Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku.
  4. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.

Kata Filipus kepada-Nya: Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami. Kata Yesus kepadanya: Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun kamu tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.

Yohanes 14:7-9). Dengan ini Yesus menyatakan diri-Nya sama dengan Bapa. (bnd. Yohanes 10:30, Aku dan Bapa adalah satu ). Kesaksian Yesus tentang diri-Nya juga sangat menguatkan keyakinan umat-Nya, bahwa Dia adalah Tuhan, Allah yang menjadi manusia, ketika Dia berkata: Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya.

Bapa tidak menghakimi siapa pun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak, supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia (Yohanes 5:21-23).

  1. Hal ini menjelaskan kepada semua manusia, khususnya orang-orang yang percaya kepada Yesus, bahwa Yesus dan Bapa adalah setara.
  2. Sebab hanya Allah Yang Mahakuasa, pencipta segala makhluk yang berkuasa menghidupkan orang-orang mati.
  3. Dalam Yohanes 5:21-23 ini membuktikan Yesus bersaksi tentang diri-Nya, bahwa Dia mempunyai kuasa sama dengan Allah.

Nama-nama-Nya. (1) Allah. Di Ibrani 1:8,dikutip dari Mazmur 45:7-8 merujuk pada Kristus. Superskripsi atas kutipan dari Mazmur 45:7-8 adalah, “Tetapi tentang Anak Ia berkata”; “Takhtamu kepunyaan Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya”, dan “karena itu Allah”.

  • Edua penunjukan “Allah” merujuk pada Putra (Ibrani 1:8).
  • Setelah kebangkitan Kristus dan luka-luka-Nya diperlihatkan, Tomas mengaku, “Tuhan ku dan Allah ku” (Yohanes 20:28).
  • Sebagian orang yang menolak keilahian Kristus, secara mengagetkan mengatakan bahwa pernyataan Tomas merupakan suatu hujatan).
  • Namun Yesus tidak menolak pernyataan Tomas, bahkan Dia menerima penyembahan Tomas terhadap diri-Nya.

Titus 2:13 menunjuk pada Yesus sebagai “kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus”. Hukum tata bahasa Granville Sharpe menyatakan bahwa pada saat dua kata benda dihubungkan dengan kai (dan) dan kata benda yang pertama memiliki artikel dan yang kedua tidak memilikinya, maka kedua kata benda tersebut menunjuk pada hal yang sama.

Jadi Allah yang besar dan Juruselamat, keduanya menunjuk kepada Yesus Kristus. (2) Tuhan. Dalam perdebatan Kristus dengan orang Farisi, Ia mendemonstrasikan bahwa Mesias lebih besar dari sekadar keturunan Daud. Ia mengingatkan mereka bahwa Daud sendiri menyebut Mesias “Tuhan ku”(Matius 22:44). Di Roma 10:9, 13, Paulus menyebut Yesus sebagai Tuhan, (ilahi) yang menghasilkan keselamatan.

Di ayat 9 dia menekankan bahwa ini adalah satu pengakuan tentang Yesus sebagai Tuhan. Di ayat 13, Paulus mengutip Yoel 2:32, yang menunjuk pada Tuhan; dan Paulus menerapkannya pada Yesus. (3) Putra Allah. Yesus mengklaim diri-Nya sebagai Putra Allah dalam beberapa peristiwa (lihat Yohanes 5:25).

Nama untuk Kristus ini seringkali disalahmengerti; sebagian orang mengusulkan hal itu berarti Putra lebih rendah dari Bapa. Namun, orang Yahudi mengerti klaim yang dibuat Kristus, dan kalau Ia adalah Putera Allah, orang Yahudi mengatakan bahwa Ia “menjadikan Diri-Nya setara dengan Allah” (Yohanes 5:19).

Atribut-atribut-Nya. (1) Kekal. Yohanes 1:1 meneguhkan kekekalan Kristus. Kata kerja “adalah (Inggris: was )” (Yunani imperfek: hen ) menyatakan keterusmenerusan eksistensi-Nya dalam waktu yang lampau. Di Ibrani 1:11-12 penulis mangaplikasikan Mazmur 102;26-28, mengekspresikan kekekalan Allah pada Kristus.

  • 2) Mahahadir.
  • Di Matius 28:20 Kristus berjanji pada murid-murid, “Aku akan menyertai kamu senantiasa”.
  • Menyadari bahwa Kristus memiliki natur manusiademikian pula natur ilahi, maka hal itu harus diartikan bahwa dalam kemanusiaan-Nya Ia berada di surga, tetapi dalam keilahian-Nya Ia adalah Mahahadir.
  • Tinggalnya Kristus dalam setiap orang percaya menyatakan kemahahadiran-Nya (lihat Yohanes 14:23; Efesus 3:17; Kolose 1:27; Wahyu 3:20).

(3) Mahatahu. Yesus mengetahui apa yang ada di dalam hati manusia dan karena itu Ia tidak mempercayakan diri-Nya pada manusia (Yohanes 2:25). Ia bekata pada perempuan Samaria tentang masa lalunya walaupun Ia belum pernah bertemu dengan dia seblumnya (Yohanes 4:18).

Kapan Bait Allah hancur?

Kedua Bait Suci – Ada dua Bait Suci yang berdiri berturut-turut di Bukit Bait Suci di Yerusalem:

  • Bait Salomo atau Bait Suci Pertama yang dibangun sekitar abad ke-10 SM untuk menggantikan Kemah Suci, Bangunan ini dihancurkan oleh bangsa Babel di bawah Nebukadnezar pada tahun 586 SM,
  • Bait Suci Kedua dibangun setelah bangsa Yehuda kembali dari pembuangan di Babel, sekitar tahun 536 SM (selesai pada 12 Maret 515 SM ).
    • Bait Suci Herodes adalah perluasan dari Bait Suci Kedua termasuk renovasi atas seluruh Bukit Bait Suci, (Bangunan ini tidak disebut “Bait Suci Ketiga”.) Herodes Agung memulai proyek perluasannya sekitar tahun 19 SM, Bangunan ini dihancurkan oleh pasukan-pasukan Romawi di bawah Kaisar Titus pada tahun 70 M. Namun sebagian sejarahwan menduga bahwa orang-orang Yahudi sendiri telah membakar Bait Suci Kedua agar tidak dicemari.
You might be interested:  Apa Saja Yang Termasuk Dalam Komponen-Komponen Administrasi Keuangan Jelaskan?

Penghancuran Bait Suci Yerusalem, oleh Francesco Hayez

Siapa wakil Tuhan di dunia ini?

Hakim adalah Wakil Tuhan di Muka Bumi – ANTARA News Jawa Timur Surabaya (Antara Jatim) – Sungguh mulia pekerjaan yang satu ini. Bekerja dengan mengandalkan hati nurani, untuk memutuskan orang bersalah atau tidak. Ya, itulah hakim. Dalam sebuah peradilan, peranan hakim memang menjadi penentu atas perbuatan seseorang.

Namun, keputusan hakim inilah yang menjadi penentu akhir dalam persidangan, termasuk menjatuhkan hukuman mati untuk seseorang yang bersalah saat melakukan perbuatannya.Disinilah, perananan hakim sebagai wakil tuhan di muka bumi sedang diuji, untuk memutus sebuah perkara yang sedang ditangani.Demi menjaga marwah seorang hakim, tidak bisa dengan mudah seseorang yang sedang berperkara ini bertemu seenaknya dengan hakim, selain di ruang persidangan.Banyak juga sorotan yang melihat tugas dari seorang hakim ini dipertanyakan, mulai dari perilaku hakim yang tertidur saat menjalankan tugasnya di ruang persidangan, sampai dengan dugaan penyuapan kepada hakim saat menangani sebuah perkara.

Hakim tetaplah manusia biasa, yang sesuai dengan haknya tidak bisa lepas dari kesalahan. Diibaratkan sebagai manusia paling mulia, seperti wakil tuhan di muka bumi. Di Indonesia sendiri, untuk menjaga kinerja seorang hakim, ada komisi yudisial (KY) yang salah satu tugas utamanya untuk melihat kinerja hakim.

  1. Hakim, yang dinilai tidak profesional dalam menjalankan tugasnya ini juga bisa diganti, sekalipun saat sedang menjalankan tugasnya menangani sebuah perkara.
  2. Sekali lagi, hakim tetaplah manusia biasa, yang sesuai dengan haknya tidak bisa lepas dari kesalahan.
  3. Selamat Hari Kehakiman Nasional (1 Maret), semoga hakim di Indonesia bisa bekerja secara profesional, dan lebih menggunakan hati nurani dalam memutus sebuah perkara.

(*) : Hakim adalah Wakil Tuhan di Muka Bumi – ANTARA News Jawa Timur

Siapa saja yang bertemu Yesus di Bait Allah?

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

St. Simeon
Simeon the Righteous lukisan Alexey Yegorov.1830-40s
Penerima Allah
Dihormati di Gereja Ortodoks Timur Gereja Katolik Roma Gereja Anglikan Gereja Lutheran
Tempat zairah Church of St. Simon di Zadar
Pesta 2 Februari 3 Februari 15 Februari
Atribut Digambarkan sebagai seorang tua, dalam pakaian imam, menggendong bayi Yesus

Simeon (bahasa Inggris: Simeon the Righteous, Simeon the Elder, Simeon Senex, Simeon the God-Receiver, atau Holy Simeon ) adalah seorang yang “benar dan saleh” di Yerusalem yang bertemu dengan Yusuf, Maria, dan bayi Yesus di Bait Suci untuk memenuhi hukum Taurat mengenai penyerahan anak sulung ( Pidyon HaBen ) 40 hari setelah kelahiran Yesus,

Simeon dikatakan sebagai seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. Simeon datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus, ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat.

Ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah. Simeon berkata: “Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang daripada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.” ( Lukas 2:25-32 ) Bapa serta ibu Yesus amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia.

Mengapa orang Kristen harus membayar pajak?

Mengapa Kita Wajib Membayar Pajak? – Membayar pajak adalah perintah Yesus. Tuhan Yesus telah memberikan contoh kepada kita sebagai warga negara yang baik. Yesus membayar bea untuk bait Allah di Kapernaum. Injil Matius mencatat ” Tetapi supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau.

Apa tujuan kita membayar pajak?

Fungsi Pajak – Pada dasarnya, pajak memiliki 4 fungsi utama, yaitu fungsi anggaran ( budgetair ), fungsi mengatur ( regulered ), fungsi stabilitas, fungsi redistribusi pendapatan.

Fungsi Anggaran ( Budgetair )

Pajak sebagai sumber pendapatan negara, berfungsi untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran negara, seperti pengeluaran dalam hal pembangunan negara. Pajak jugaa digunakan untuk membiayai pengeluaran yang berkaitan dengan proses pemerintahan, seperti belanja pegawai, belanja barang, pemeliharaan dan lainnya.

Fungsi Mengatur ( Regulered )

Pajak digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan dan pelengkap dari fungsi anggaran, contohnya, pemerintah memberikan fasilitas keringanan pajak untuk wajib pajak dalam negeri maupun luar negeri yang ingin melakukan penanaman modal. Contoh lainnya, pemerintah menetapkan bea masuk yang tinggi untuk produk luar negeri sebagai bentuk melindungi produksi dalam negeri.

Fungsi Stabilitas

Pemerintah memiliki dana untuk menjalankan kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga sehingga inflasi dapat dikendalikan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengatur peredaran uang di masyarakat, pemungutan pajak, penggunaan pajak yang efektif dan efisien.

Fungsi Redistribusi Anggaran

Pajak yang dipungut oleh negara akan digunakan untuk membiayai semua kepentingan umum, termasuk untuk membiayai pembangunan sehingga dapat membuka kesempatan kerja, yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

Apakah orang Kristen harus bayar pajak?

Boks Temuan Konteks Tentang membayar pajak kepada Kaisar 22:15 Kemudian pergilah orang-orang Farisi; mereka berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan.22:16 Mereka menyuruh murid-murid mereka bersama-sama orang-orang Herodian w bertanya kepada-Nya: “Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur dan dengan jujur mengajar jalan Allah dan Engkau tidak takut kepada siapapun juga, sebab Engkau tidak mencari muka.22:17 Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Apakah diperbolehkan membayar pajak x kepada Kaisar atau tidak?” 22:18 Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka itu lalu berkata: “Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik? 22:19 Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu.” Mereka membawa suatu dinar kepada-Nya.22:20 Maka Ia bertanya kepada mereka: “Gambar dan tulisan siapakah ini?” 22:21 Jawab mereka: “Gambar dan tulisan Kaisar.” Lalu kata Yesus kepada mereka: “Berikanlah kepada Kaisar y apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.” 22:22 Mendengar itu heranlah mereka dan meninggalkan Yesus lalu pergi.

z Konteks Tentang membayar pajak kepada Kaisar 12:13 Kemudian disuruh beberapa orang Farisi dan Herodian c kepada Yesus untuk menjerat Dia d dengan suatu pertanyaan.12:14 Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya: “Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan Engkau tidak takut kepada siapapun juga, sebab Engkau tidak mencari muka, melainkan dengan jujur mengajar jalan Allah dengan segala kejujuran.

Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak? Haruskah kami bayar atau tidak?” 12:15 Tetapi Yesus mengetahui kemunafikan mereka, lalu berkata kepada mereka: “Mengapa kamu mencobai Aku? Bawalah ke mari suatu dinar supaya Kulihat!” 12:16 Lalu mereka bawa.

Maka Ia bertanya kepada mereka: “Gambar dan tulisan siapakah ini?” Jawab mereka: “Gambar dan tulisan Kaisar.” 12:17 Lalu kata Yesus kepada mereka: “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah! e ” Mereka sangat heran mendengar Dia.

Konteks Tentang membayar pajak kepada Kaisar 20:20 Ahli-ahli Taurat dan imam-imam kepala mengamat-amati Yesus. Mereka menyuruh kepada-Nya mata-mata yang berlaku seolah-olah orang jujur, supaya mereka dapat menjerat-Nya dengan suatu pertanyaan u dan menyerahkan-Nya kepada wewenang dan kuasa wali negeri.

  • V 20:21 Orang-orang itu mengajukan pertanyaan ini kepada-Nya: “Guru, kami tahu, bahwa segala perkataan dan pengajaran-Mu benar dan Engkau tidak mencari muka, melainkan dengan jujur mengajar jalan Allah.
  • W 20:22 Apakah kami diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?” 20:23 Tetapi Yesus mengetahui maksud mereka yang licik itu, lalu berkata kepada mereka: 20:24 “Tunjukkanlah kepada-Ku suatu dinar; gambar dan tulisan siapakah ada padanya?” Jawab mereka: “Gambar dan tulisan Kaisar.” 20:25 Lalu kata Yesus kepada mereka: “Kalau begitu berikanlah kepada Kaisar 1 x apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!” 20:26 Dan mereka tidak dapat menjerat Dia dalam perkataan-Nya di depan orang banyak.

Mereka heran akan jawab-Nya itu dan mereka diam.1 Full Life : KALAU BEGITU BERIKANLAH KEPADA KAISAR. Nas : Luk 20:25 Dalam keadaan yang normal, orang percaya harus membayar pajak dan tunduk kepada kuasa pemerintah (lih. Rom 13:1-7 ), sekalipun kesetiaan tertinggi kita adalah kepada Allah.

Apakah Yesus membayar pajak brainly?

Jawabannya yang telah disertai dengan penjelasan. Matius 17:25-26 (TB) Jawabnya: ‘Memang membayar.’ Dan ketika Petrus masuk rumah, Yesus mendahuluinya dengan pertanyaan: ‘Apakah pendapatmu, Simon?

Apakah Tuhan Yesus berada di Bait Allah?

Yesus ditemukan di Bait Allah – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Artikel ini mengenai “Allah” dalam istilah Kekristenan di Indonesia dan bukan mengenai, Untuk pemahaman lebih lanjut, lihat artikel, Karya Yesus ditemukan di, Kristus di antara para (guru, ahli hukum agama Yahudi), atau Disputasi (nama yang umum digunakan di karya seni) adalah sebuah episode dalam kehidupan awal yang diceritakan dalam,

Yesus menyarankan orang Farisi membayar pajak kepada siapa?

Berikanlah kepada Kaisar koin berhalanya – Sejumlah peneliti modern telah menafsirkan perumpamaan itu sebagai izin untuk melawan pembayaran pajak. Para peneliti ini mengklaim Yesus mengacu kepada Kaisar sebagai mammon, dewa uang, karena Kaisar mengaku sebagai ilah bagi koin pajak – sebagai dewa uang.

Tuhan Yesus duduk ditengah tengah para alim ulama di Bait Allah sambil mendengarkan mereka dan mengajukan berbagai pertanyaan pertama kali pada usia berapa?

Detil Jawaban –

  1. Kelas : SD/SMP
  2. Mapel : Agama Kristen
  3. Bab : –
  4. Kode : –
  5. #AyoBelajar

: tuhan yesus duduk di tengah tengah para alim ulama sambil mendengarkan mereka dan mengajukan